Bank Sentral: Masa Bank Tak Bisa Turunkan Bunga!

Reporter

Editor

Jumat, 3 Juli 2009 14:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jakarta - Bank Indonesia mengemukakan bunga perbankan akan kembali turun seiring penurunan suku bunga acuan bank sentral atau BI Rate sebesar 25 basis point atau 0,25 persen menjadi 6,75 persen.

Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom mengatakan penurunan itu pasti berpengaruh terhadap bunga kredit perbankan. "BI Rate, kan, sudah turun banyak. Masak bank tidak bisa," kata Miranda di gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat (3/7).

Dia menjelaskan, bank sentral pada dasarnya tidak bisa memaksa perbankan menurunkan bunga kredit. Pasalnya, mereka yang bertanggung jawab terhadap risiko yang bakal terjadi dari pinjaman yang disalurkan itu. "Ada bank-bank BUMN dan non BUMN yang sudah aktif menyalurkan kredit," kata dia.

Namun, Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiatmadja mengemukakan perseroan akan mengubah besaran bunga setelah menggelar rapat ALCO yang akan dilakukan pada akhir bulan ini.

Keputusan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia diambil setelah mengevaluasi perkembangan situasi ekonomi dan keuangan dalam negeri dan luar negeri."Berbagai indikator mutakhir menunjukkan perkembangan ekonomi global ternyata tiba pada bottom-nya," kata Miranda.

Dia menyebutkan, ekspor lebih baik, sehingga kuartal kedua menunjukkan surplus US$ 2,2 miliar. Permintaan konsumsi dalam negeri sangat baik tapi permintaan dunia belum membaik. Sementara rencana penyaluran kredit perbankan cukup tinggi beberapa waktu ke depan. Adapun inflasi bisa lebih rendah sampai akhir tahun dan nilai tukar akan stabil.

Menurut Miranda, kondisi perbankan nasional sampai saat ini baik, seperti tercermin dari perkembangan rasio kecukupan modal atau CAR yang tercatat rata-rata 17 persen, sedangkan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bawah 5 persen (gross).

Penurunan ini merupakan yang kedelapan kalinya sejak Desember 2008. Pada 3 Juni lalu suku bunga acuan sudah dipotong 0,25 persen menjadi 7 persen. Total bunga yang telah dipangkas sejak Desember hingga saat ini sebesar 300 basis point atau 3 persen.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

11 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya