Panen Diperkirakan Naik Tahun Ini

Reporter

Editor

Rabu, 1 Juli 2009 19:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi padi pada 2009 akan mencapai 62,56 juta ton atau naik 2,24 juta ton (3,71 persen) dibandingkan produksi padi pada 2008.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Subagio Dwijosumono mengatakan kenaikan produksi terjadi karena terdapat peningkatan luas panen menjadi 341,56 ribu hektare atau 2,77 persen dan lonjakan produktivitas sebesar 0,44 kuintal per hektare (0,9 persen).

"Perkiraan kenaikan produksi padi tahun ini terdapat di beberapa provinsi terutama di Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat," kata Subagio di Gedung BPS Jakarta, Rabu (1/7).

Dia melanjutkan, angka tetap produksi padi pada 2008 sebesar 60,33 juta ton gabah kering giling. Angka itu lebih tinggi 3,17 juta ton dibandingkan produksi 2007. peningkatan produksi pada 2008 didorong penambahan luas panen menjadi 179,79 ribu hektare dan produktivitas sebesar 1,89 kuintal per hektare.

Menurut Subagio, kenaikan produksi padi pada tahun ini diperkirakan terjadi di Jawa sebesar 1,12 juta ton atau 3,47 persen dan di luar jawa sebesar 1,11 juta ton atau 3,98 persen. Pola panen padi 2009 diperkirakan lebih mendekati pola panen 2008, yaitu pada periode Januari-April 2008 dan 2009. Puncak panen padi terjadi pada Maret. "Berbeda dengan 2007 yang terjadi pada April," ujarnya.

Selain Padi, BPS juga meramalkan produksi jagung di 2009 akan mencapai 17,04 juta ton pipilan kering. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 723,96 ribu ton atau 4,44 persen dibandingkan produksi jagung 2008. "Kenaikan terjadi karena luas panen menjadi 341,56 ribu hektare (2,38 persen) dan produktivitas sebesar 0,82 kuintal per hektare," ujarnya.

Perkiraan kenaikan produksi jagung terdapat di Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Produksi kedelai juga diperkirakan naik mencapai 924,51 ribu ton biji kering. Dibandingkan produksi 2008 terjadi kenaikan sebesar 148,8 ribu ton atau 19,18 persen.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

22 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

18 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya