TEMPO Interaktif, Hongkong: British American Tobacco Plc. atau lebih dikenal dengan BAT menguasai 85 persen saham perusahaan rokok PT Bentoel Internasional Investama. Perusahaan rokok keempat terbesar di Indonesia ini akan mendapatkan dana segar US$ 494 juta atau Rp 5 triliun, untuk saham yang dilegonya.
Menurut sumber, BAT yang merupakan perusahaan rokok dunia kedua terbesar dan pertama di Eropa membayar Bentoel, yang menjual merek Star Mild atau rokok dengan cita rasa cengkeh.
BAT yang berbasis di London, membuat rokok dengan merek Kent, Dunhill, dan Lucky Strike. Pertumbuhan penjualan rokok telah melambat untuk merek premium. Perusahaan besar itu menyatakan kekhawatiran akan meningkatnya pajak tembakau sebagai upaya pemerintah mencari sumber-sumber pendapatan ekonomi saat ini.
Sementara pasar di negara berkembang seperti Indonesia bagi industri rokok masih menjanjikan. Namun di negara-negara maju, pembatasan iklan dan pelarangan untuk penjualan di bawah umur sebagai kampanye anti rokok semakin ketat di Amerika dan Eropa.
Pada tahun 2005, Philip Morris Internasional Inc. menggelontorkan US$5 miliar untuk menguasai 97 persen dari PT HM Sampoerna.