TEMPO Interaktif, Bandung:Kepala Divisi Treasury PT Bank OCBC NISP Tbk Suriyanto Chang memperkirakan Bank Indonesia (BI) bakal kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 0,5 persen atau 50 basis poin. Sehingga, suku bunga BI yang saat ini sebesar 7 persen bakal berada di level 6,5 persen sampai akhir 2009.
"Kami melihat ada peluang penurunan lagi sebesar setengah persen," kata Suriyanto, seusai acara Media Workshop, di Bandung, Sabtu (13/6).
Alasannya, kata dia, saat ini pemerintah sedang berusaha menggenjot penyaluran kredit perbankan. "Pemotongan suku bunga BI ini, dalam rangka mendorong penurunan bunga kredit," ujarnya.
Hanya, sejumlah perbankan nasional merasa perlu menyesuaikan waktu untuk mengikuti penurunan tersebut. "Penurunan suku bunga BI kan baru dilakukan sekitar 3-4 bulan lalu," katanya.
Buktinya, saat ini tren penurunan bunga kredit sudah mulai dilakukan oleh beberapa bank nasional. Bahkan, ada bank yang telah mematok kreditnya di kisaran 9-10 persen. Langkah penurunan itu pun didukung dengan penurunan biaya dana perbankan atau cost of fund saat ini. "Jadi, ini cuma masalah waktu saja," ujar Suriyanto.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
9 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.