BI Minta Pemerintah Tidak Lagi Naikkan Harga

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin meminta pemerintah tidak lagi menaikkan harga sejumlah komoditas dan fasilitas publik yang dikelola Badan Usaha Milik Negara secara besar-besaran. Kata dia, kenaikan tarif telepon, listrik dan bahan bakar minyak secara serentak kemarin diperkirakan akan memicu laju inflasi yang tinggi pada bulan Januari. Kenaikan inflasi bulan Januari yang diperkirakan tinggi tentu akan menyebabkan kita tidak bisa menurukan suku bunga (Sertitifikat Bank Indonesia) turun terlalu jauh dalam waktu dekat ini, kata Syahril usai sholat Jumat di Masjid BI Jakarta, Jumat (3/1). Syahril memastikan, penurunan suku bunga SBI dalam waktu dekat akan dilakukan secara bertahap. Dan angka penurunan dalam bulan Januari ini tidak bisa diharapkan turun secara drastis. Terakhir 12,3 persen. Ya, mungkin itu akan bertahan sementara, ujar dia. Ia menambahkan penurunan suku bunga SBI yang tidak banyak tidak akan mempengaruhi sektor riil. Karena, sektor ini tidak membutuhkan bunga nominal seperti SBI, melainkan bunga riil. Suku bunga riil sekarang, kalau dideslasi dengan inflasi tidak terlalu tinggi, jelas Syahril. Syahril mempersilakan saja bila dunia perbankan dan masyarakat beralih investasi dari SBI ke obligasi. Karena nantinya bank sentrak akan menggunakan surat utang negara. Sebagai sumber moneter, bagus-bagus saja kalau bank dan masyarakat memilih obligasi, kata dia. Ia meminta masyarakat tidak perlu pesimistis terhadap laju inflasi secara keseluruhan pada tahun 2003. Syahril menduga pemerintah tidak memperkirakan laju inflasi yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan dalam APBN 2003 sebesar 10 persen. Itu tetap akan dipegang. Dan kita tetap akan memegang angka itu untuk keseluruhan, tegas dia. Syahril menegaskan pihaknya tidak akan mengurangi uang beredar sebagai buntut akan tinggi inflasi pada bulan ini. Pasalnya, uang beredar masih jauh berada dibawah target BI. Untuk sementara ini tetap akan segitu uang yang beredar, tandas Syahril. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

43 detik lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

5 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

12 menit lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

13 menit lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

16 menit lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

21 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

27 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan, IM57+: Wajib Didalami

29 menit lalu

Nurul Ghufron Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan, IM57+: Wajib Didalami

Ketua IM57+ InstituteNurul Ghufron yang mengaku berdiskusi dengan Alexander Marwata soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

35 menit lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya