Kredit Bermasalah Bisa Sentuh Tujuh Persen

Reporter

Editor

Jumat, 5 Juni 2009 08:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia (BI) memperkirakan rasio kredit bermasalah bisa mencapai level 6-7 persen pada 2009 dalam skenario terburuk.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah mengatakan sektor ekonomi yang rentan mendongkrak kenaikan kredit bermasalah adalah bidang perdagangan, termasuk restoran dan hotel, pertanian, dan pertambangan.

"Tapi kenaikan itu tak sampai menggerus rasio kecukupan modal ke bawah 15 persen karena bank memiliki kemampuan untuk menyerap semua risiko, baik risiko kredit dan risiko pasar," kata Halim di Jakarta, Kamis (4/6).

Menurut dia, bank sentral telah melakukan uji ketahanan yang menunjukkan perbankan dalam kondisi solid sehingga mampu menahan gejolak ekonomi global. Hasil uji tersebut di antaranya adalah, dari sisi risiko kredit dengan penurunan kualitas kredit sampai 20 persen tidak akan menyebabkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) kurang dari 8 persen.

Kedua, penurunan harga surat utang negara sebesar 25 persen tak akan menggerus CAR di bawah 8 persen. Ketiga, dari sisi risiko pasar berupa kenaikan suku bunga hingga satu persen belum ada yang mengalami penurunan CAR di bawah 8 persen, meski saat ini komposisi dana bank adalah jangka panjang.

Keempat, depresiasi nilai tukar apabila menguat sampai Rp 5 ribu per dolar Amerika Serikat dan pelemahan sebesar 10 persen untuk utang valas berjangka tiga bulan tak akan menggerus CAR bank di bawah 8 persen.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya