TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia memperkirakan perusahaan publik non-keuangan yang mengalami gagal bayar pada 2009 akan meningkat. Sebab perlambatan ekonomi yang menghinggapi seluruh negara saat ini mempengaruhi risiko kredit.
Menurut Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah, dari hasil perhitungan bank sentral perusahaan publik yang akan mengalami kemungkinan gagal bayar (probability of default) meningkat menjadi 27 perusahaan pada akhir 2009 dari asumsi posisi akhir 2008 sebanyak 22 perusahaan.
"Lonjakan kemungkinan gagal bayar itu akan mendorong kenaikan risiko kredit perbankan pada tahun ini," kata Halim di Jakarta, Kamis (4/6).
Menurut dia, hasil estimasi tersebut mengindikasikan peningkatan risiko kredit perbankan. Perusahaan yang akan mengalami kemungkinan gagal bayar sebagian besar bergerak di sektor aneka industri, perdagangan, dan investasi. Sebab, permintaan domestik dan luar negeri berkurang akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.