Perubahan UU Lamban, Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi Terancam Molor

Reporter

Editor

Selasa, 23 September 2003 08:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat lamanya masa pembahasan perubahan UU 23/1999 oleh DPR, pelaksanaan paket kebijakan ekonomi pasca program Dana Moneter Internasional (IMF) terancam molor.

"(Hal itu) karena waktu pelaksanaan program ekonomi dimulai dari amandemen undang-undang ini,"kata Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (19/9) sore.

Program ekonomi yang terancam molor terutama pada program-program keuangan dan perbankan. Padahal, kata Darmin, paket kebijakan yang disusun pemerintah sudah ditetapkan waktu pelaksanaannya dalam bentuk matrik program. "Dan program yang satu harus menunggu program lainnya selesai," katanya. Dengan demikian, jika program yang paling awal belum berjalan, maka program berikutnya otomatis tidak bisa dilaksanakan. Seluruh program itu, tambah Darmin, diupayakan akan berakhir hingga Desember 2004. "Yang diperkirakan tidak selesai 2004, tidak dimasukan dalam paket ini," katanya.

Program sendiri, menurut Darmin, sangat bertumpu pada penjaminan penuh (blanket guarantee) pemerintah, yang kini masih dibahas alot di Parlemen. Sementara penjaminan ini ditujukan sebagai kebijakan saat Indonesia dilanda krisis moneter 1997. "Paket kebijakan ini dikondisikan dalam ekonomi yang normal," katanya. Tapi, program ini juga sekaligus untuk mengantisipasi jika krisis moneter jilid dua kembali menghantam ekonomi Indonesia.

Menurut Darmin, penjaminan pemerintah terhadap perbankan itu akan mulai dikurangi dalam dua tahap. Tapi, ia tak mau menyebut berapa jumlah yang akan dikurangi itu. Selain itu Badan Penyehatan Perbankan Nasional, sebagai lembaga yang menangani bank kolaps, juga akan dibubarkan pada Februari 2004. BPPN rencananya akan diganti dengan lembaga baru bernama Lembaga Penjaminan Simpanan, yang akan menjamin dan menyelesaikan persoalan bank bermasalah karena krisis.

Advertising
Advertising

bagja hidayat/TNR

Berita terkait

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

2 menit lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

4 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

5 menit lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

11 menit lalu

Megawati Hangestri 2 Kali Main, Jakarta BIN Terus Kalah di Proliga 2024: Simak Perbandingan Statistiknya

Megawati Hangestri belum mampu menunjukan sihirnya di Proliga 2024. Dalam dua laga yang dia ikuti, Jakarta BIN terus kalah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

14 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

15 menit lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

15 menit lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

21 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya