Masyarakat Tak Bisa Dipaksa Beli Produk Dalam Negeri

Reporter

Editor

Kamis, 7 Mei 2009 18:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Masyarakat tidak bisa dipaksa membeli produk-produk dalam negeri lantaran masyarakat akan cenderung memilih produk dengan harga murah dan berkualitas bagus.

"Itu sebuah pilihan," kata ekonomo Chatib Basri dalam acara seminar tentang krisis ekonomi global di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. "Kalau ada produk baru yang murah, Anda tidak akan tanya ini produk mana. Tapi harganya murah atau tidak."

Belanja pemerintah yang akan diprioritaskan untuk produk dalam negeri diperkirakan tidak langsung memberi efek berarti. Sebab, pelaksana pengadaan barang akan melakukannya dengan hati-hati sesuai aturan antikorupsi. Sehingga, proses akan berjalan lambat.

"Ini bukan berarti upaya memberantas korupsi harus dihentikan," kata Chatib. Ia menambahkan, justru stimulus fiskal dari pemerintah yang akan membantu kesinambungan dunia usaha Indonesia. Namun harus diarahkan pada sektor perdagangan.

Tom G. Palmer, Vice President untuk International Program pada Atlas Economic Research Foundation berpendapat, negara-negara di seluruh dunia bisa keluar dari krisis ekonomi global asalkan bisa bekerja sama.

Salah satunya dengan tidak melakukan kebijakan proteksionisme. "Kalau (proteksionisme) dilakukan, pasar akan menciut. Ini hanya akan menguntungkan sejumlah pihak saja. Sisa negara di seluruh dunia yang dirugikan," tutur Palmer yang mengakui kebijakan "American buy American" termasuk kategori proteksionisme.

Berkaitan dengan promosi produk domestik, pemerintah mengundang sekitar seratus negara untuk menghadiri Pameran Produksi Indonesia yang akan diselenggarakan pada 13-17 Mei mendatang. Dari seratus negara yang diundang, sampai saat ini delapan negara sudah menyatakan kehadiran mereka.

Delapan negara yang sudah menyatakan konfirmasi adalah Jepang, Pakistan, India, Cina, Sri Langka, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Iran. "Itu data sampai hari ini, ada kemungkinan terus bertambah," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Departemen Perindustrian Dedi Mulyadi di Jakarta, Kamis (7/5).

Pameran ini, kata Dedi, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengkampanyekan cinta produk Indonesia. Produk yang paling banyak ditampilkan adalah makanan, agro, dan kimia.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

59 hari lalu

Luhut Beberkan Modus Instansi Sulap Produk Impor Dikemas jadi Produk Dalam Negeri

Menteri Luhut membeberkan modus instansi kementerian dan lembaga yang menyulap produk impor dan dikemas agar tampak sebagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

14 Januari 2024

Kementerian ESDM Sebut Transisi Energi untuk Jaga Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dadan Kusdiana menyebut transisi energi dilakukan untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan di Harvesting Ceremony Gernas BBI-BBW

21 November 2023

Pegadaian Raih Penghargaan di Harvesting Ceremony Gernas BBI-BBW

PT Pegadaian meraih penghargaan sebagai BUMN Tipe B dengan Peringkat III untuk Kategori Nilai Belanja Terbesar Business Marketing di ajang penganugerahan Harvesting Ceremony

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Etalase Fitofarmaka dan Obat Herbal Terstandar Dalam E-Katalog.

10 Oktober 2023

Kemenkes Buka Etalase Fitofarmaka dan Obat Herbal Terstandar Dalam E-Katalog.

Fitofarmaka merupakan produk dalam negeri yang penggunaannya diminta perlu ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Melindungi Produk Dalam Negeri

2 Oktober 2023

Melindungi Produk Dalam Negeri

kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) menjadi salah satu langkah strategis untuk melindungi produk dalam negeri

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Minta Kementerian dan Lembaga Belanja Produk Dalam Negeri, Kemenkeu Gelar Temu Bisnis VI

3 Agustus 2023

Sri Mulyani Minta Kementerian dan Lembaga Belanja Produk Dalam Negeri, Kemenkeu Gelar Temu Bisnis VI

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan Temu Bisnis Tahap VI merupakan upaya memperkuat aksi afirmasi belanja produk dalam negeri di kementerian.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelajar Cintai Produk Dalam Negeri

26 Juli 2023

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelajar Cintai Produk Dalam Negeri

Jika ingin menyerbu pasar dunia, maka kita harus bangga dengan budaya dan produk buatan Indonesia

Baca Selengkapnya

Batik, Jamu hingga Gentong Buatan Indonesia Bisa Dipatenkan dengan Merek Internasional

10 Juli 2023

Batik, Jamu hingga Gentong Buatan Indonesia Bisa Dipatenkan dengan Merek Internasional

Pemerintah membuka peluang bagi barang tradisional Indonesia seperti batik, jamu dan gentong untuk didaftarkan sebagai merek internasional.

Baca Selengkapnya

Eiger Klaim 81 Persen Produknya Buatan Dalam Negeri, 74 Persen Supplier dari UMKM

10 Mei 2023

Eiger Klaim 81 Persen Produknya Buatan Dalam Negeri, 74 Persen Supplier dari UMKM

Eiger klaim bahwa 81 persen produknya buatan dalam negeri dengan 74 persen supplier dari UMKM Indonesia

Baca Selengkapnya

Sejarah Eiger, Brand Lokal yang Produknya Berlabel 'Made in China'

3 Mei 2023

Sejarah Eiger, Brand Lokal yang Produknya Berlabel 'Made in China'

Brand lokal Eiger akhir-akhir ini cukup ramai karena produknya yang berlabel Made in China, berikut sejarah Eiger

Baca Selengkapnya