Jika Pilot Garuda Mogok, Menakertrans Lepas Tangan

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 15:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea tak mendukung rencana aksi mogok yang akan dilakukan pilot PT Garuda Indonesia mulai 26 Januari mendatang. Ia mengancam akan lepas tangan dan tidak bersedia ikut campur menyelesaikan perselisihan bila aksi tersebut tetap dijalankan. "Aksi itu akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat," ujar Jacob usai menerima perwakilan Asosiasi Pilot Garuda (APG), di Jakarta, Jumat (24/1). Dalam pertemuan itu, Jacob meminta rencana aksi mogok kerja diurungkan saja. Jacob menegaskan, perselisihan hubungan industrial tidak harus dituangkan dalam aksi mogok. Ia menghendaki kedua pihak yang berselisih duduk bersama untuk menyelesaikan masalah. Ia berjanji pemerintah akan membantu mencari jalan keluarnya. Menteri mengaku mengundang Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi, Dirut PT Garuda Indonesia, dan Pengurus APG. Rencananya, mereka akan bertemu Selasa pekan depan. Ia berharap mereka bisa datang agar segera ada penyelesaian dari pertemuan itu. "Kalau nggak datang, saya tidak bertanggung jawab atas aksi yang terjadi," kata dia. Jacob mengatakan, perwakilan APG tidak memberikan jaminan bahwa aksi tidak akan dijalankan. Kendati demikian, ia mengaku tidak memerlukan jaminan dari mereka. "Kan saya sudah undang Meneg BUMN dan Dirut Garuda. Kalau mereka tetap mogok, marah saya," ujarnya. Jacob juga menyesalkan pernyataan Dirut Garuda Indonesia yang mengancam akan memutuskan hubungan kerja (PHK) para pilot yang berencana mogok itu. Pernyataan itu dinilainya tidak akomodatif. "Sebagai pimpinan seharusnya dia bisa menyerap aspirasi bawahannya dong, tidak arogan seperti itu" kata dia. Jacob justru menilai Dirut Garuda Indonesia tidak bisa mengurus manajemen perusahaan. Perselisihan di perusahaan penerbangan milik pemerintah itu bukan yang pertama kali. Sebelumnya Garuda Indonesia juga pernah berselisih dengan pramugari. Jacob mengaku pernah menerima keluhan dari pramugari tentang kebutuhan biaya makan yang besar. Itu dikarenakan para pramugari yang sedang bertugas di luar negeri membayar dengan dolar sementara perusahaan menggantinya dalam bentuk rupiah, dengan besaran yang tidak seimbang. Itu pun pembayaran baru dilakukan satu bulan kemudian. Menanggapi tuntutan para pilot atas kenaikkan gaji dan tunjangan yang berstandar internasional, Jacob menilai itu sebagai hal yang wajar. Mengingat lingkup kerja mereka lebih banyak di luar negeri. Seperti diketahui sejumlah pilot Garuda Indonesia mengancam mogok terbang karena tuntutan perbaikan besaran dan struktur gaji tidak dipenuhi oleh manajemen Garuda Indonesia. Sebelumya mereka telah melakukan beberapa kali pertemuan untuk membicarakan hal itu, tapi tidak ada kesepakatan. Aksi mogok dimulai dengan penundaan jadwal keberangkatan pesawat selama satu jam, sejak 26 Januari - 1 Februari 2003. Jika tidak ditanggapi, aksi akan dilanjutkan pada 2-9 Februari 2003 dengan menunda keberangkatan selama 5 jam. Jika tetap tidak ditanggapi mereka akan mogok total terhadap semua jadwal penerbangan Garuda. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room

Berita terkait

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 menit lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

9 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

10 menit lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

11 menit lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

11 menit lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

11 menit lalu

Pembaca Nominasi Baeksang Arts Awards 2024: Song Hye Kyo hingga Lee Junho

Deretan bintang Korea Selatan ternama yang akan menjadi pembaca nominasi dan pemenang Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

22 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

24 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

31 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya