"Saya juga berterima kasih penawaran Bapak Presiden supaya kawasan gas Natuna dapat diusahakan oleh pihak Petronas," kata Najib Abdul Razak saat menggelar jumpa pers di Istana Merdeka usai bertemu Presiden Yudhoyono, Kamis (23/4).
Untuk kerjasama dalam bidang energi lainnya, Malaysia akan membangun hidropower dan jaringan pembangkit listrik di Semenanjung Malaysia yang melintasi perairan Indonesia dan bisa menyuplai kebutuhan energi di wilayah Kalimantan. "Ini merupakan contoh kerja sama yang amat baik. Dan saya berterima kasih Bapak Presiden yang menyambut secara positif untuk diperbincangkan lebih lanjut," katanya.
Namun, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa menegaskan keikutsertaan Petronas dalam pengerjaan lapangan gas di Natuna belumlah final. "Masih prematur dan dalam konteks memerlukan satu kerangka kerja sama seperti apa," ucapnya.
Menurut dia,, menyangkut teknis dan komersial kerjasama pengelolaan lapangan gas tersebut akan dibicarakan dengan BP Migas bersama Pertamina.
Hatta menegaskan pengelolaan Natuna memang memerlukan mitra karena nilai investasinya yang sangat besar, mencapai US$ 60 miliar. Banyak sekali negara yang telah mengirimkan surat kepada Yudhoyono dan mengajukan proposal kerjasama.
Presiden, kata Hatta, menegaskan kerangka kerjasama harus memberikan keuntungan maksimal dalam konteks kepentingan dalam negeri Indonesia.
GUNANTO E.S.