ASEAN Ingin Kombinasikan Sumber Pembiayaan

Reporter

Editor

Rabu, 15 April 2009 15:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Perkumpulan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) berencana menggabungkan fasilitas-fasilitas pembiayaan yang diperoleh dari skema pembiayaan Chiang May Initiatif dengan pinjaman lunak (flexible credit loan) yang digagas Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu mengatakan fasilitas pembiayaan dari Chiang Mai Initiatif dinilai negara ASEAN masih terbatas. Oleh sebab itu, muncul wacana mengombinasikan sumber-sumber pembiayaan. “Agar kontribusinya tidak hanya satu sumber saja,” kata Anggito di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu (15/4).

Fasilitas pembiayaan hasil Chiang Mai Initiatif berbentuk pinjaman cadangan devisa senilai total US$ 120 miliar. Pinjaman ini digagas ASEAN+3 atau negara ASEAN bersama tiga negara mitra, yakni Jepang, Cina, dan Korea Selatan.

Sedangkan fasilitas pinjaman lunak IMF diluncurkan sebagai pembiayaan krisis global. Hingga saat ini dana yang tersedia dalam fasilitas pinjaman ini belum diketahui. Yang jelas, IMF menjamin kredit ini tak akan mempersyaratkan kebijakan kepada negara peminjam seperti yang selama ini dilakukan.

Bagi Indonesia, selain memperoleh porsi pembiayaan dari dana siaga multilateral itu, komitmen dana siaga juga telah diperoleh lewat pertukaran cadangan devisa (bilateral swap arrangement) dengan Jepang, Cina, Korea Selatan senilai US$ 29 miliar. Sedangkan untuk untuk fasilitas pinjaman lunak IMF, pemerintah belum mengambil sikap.

Meski demikian, Anggito menilai fasilitas pinjaman IMF juga diperlukan sebagai upaya jaga-jaga. Kalaupun Indonesia ikut serta dalam fasilitas pinjaman itu, dia mengatakan, jumlahnya tak akan terlalu besar. Apalagi, cadangan devisa saat ini masih cukup memadai, yakni US$ 54,7 miliar. “Beda dengan Filiphina, cadangan devisa mereka hanya US$ 36 miliar, jadi mereka menjajaki pinjaman itu,” ungkapnya.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

9 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

12 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

19 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

21 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

22 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

24 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya