White Paper Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Editor

Selasa, 16 September 2003 17:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi Pasca Program Dana Moneter Internasional atau White Paper akan ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar tujuh persen.

“Kita ingin lepas dari pertumbuhan yang hanya empat sampai lima persen,” katanya di seminar “Konferensi Pertumbuhan Nasional” di Jakarta, Selasa (16/9).

Menurut Dorodjatun, pertumbuhan ekonomi dibawah tujuh persen tidak akan cukup menyerap jumlah pengangguran yang jumlahnya sekitar 40 juta orang. “White Paper harus dipakai secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Dorodjatun mengatakan paket kebijakan ini tidak ditujukan untuk mengganti rencana pembangunan tahunan yang disusun Bappenas atau RAPBN 2004. Tapi, paket ini akan dipakai sebagai pedoman oleh seluruh departemen, gubernur, dan bupati dalam menjalankan program-program ekonomi pada 2004. “Hal ini penting karena kita ingin pertumbuhan cepat mencapai tujuh persen,” katanya.

Paket kebijakan itu, tambah Dorodjatun, juga ditujukan untuk merangsang makin tingginya produktivitas nasional yang akan memancing investor kembali menanamkan modalnya di Indonesia. Para investor, menurutnya, biasanya memperhatikan kriteria yang dipakai oleh lembaga survei internasional yang melihat sarana penunjang kemajuan ekonomi. Ia mencontohkan, produktivitas yang tinggi di pelabuhan akan dipakai sebagai patokan investor yang bergerak disektor ekspor dan impor.

Tapi Dorodjatun mengakui, dari berbagai kriteria yang dibuat oleh lembaga internasional itu sampai kini belum ada kriteria yang dibuat oleh Indonesia sendiri. “Padahal kriterianya sudah sangat jelas seperti guncangan ekonomi akan menggangu produktivitas nasional kita,” katanya.

Advertising
Advertising

Dorodjatun mencontohkan, ketika pada tahun 2001 produktivitas Indonesia dinilai jelek. Penyebabnya, tambahnya, adalah adanya guncangan dan tidak menentunya nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Tapi untuk tahun ini, Dorodjatun optimis dengan makin stabilnya rupiah yang cenderung menguat akan menyebabkan produktivitas Indonesia kembali meningkat. “Tentu saja perkembangan ini akan dilihat oleh dunia internasional sebagai perkembangan yang menggembirakan,” katanya.

Oleh karena itu, kata Dorodjatun, Paket Kebijakan Ekonomi Pasca IMF yang dibuat oleh pemerintah itu diharapkan bisa mendukung membaiknya iklim investasi diseluruh kawasan Indonesia sehingga pertumbuhan ekonomi tujuh persen bisa segera tercapai.

Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

5 Tips Atasi Mata Panda

9 menit lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

9 menit lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

11 menit lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

18 menit lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

24 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

24 menit lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

46 menit lalu

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

58 menit lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

1 jam lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

1 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya