Lin Che Wei yang mewakili sembilan pemegang obligasi Red Dragon itu mengatakan, dalam perjanjian obligasi, disebutkan Central wajib meminta persetujuan obligor jika ingin menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue). Sementara, Central kini terus saja menyiapkan rapat umum pemegang saham luar biasa kedua yang akan menentukan perihal rights issue tersebut.
Rapat umum pertama November 2008, yang menyetujui rights issue, dibatalkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Maret lalu, karena pemegang saham independen yang datang tak memenuhi kuorum. Hasil rapat otomatis ikut gugur, namun Badan Pengawas mengizinkan Central mengadakan rapat lagi.
Che Wei mengatakan rights issue tersebut mendilusi saham Central yang dijadikan jaminan Red Dragon kepada obligor. Ia menambahkan, itikad buruk Central lainnya adalah pelaporan keuangan yang tidak memenuhi asas keterbukaan informasi. Sebabnya, dalam laporan 2008 yang dipublikasikan di media massa pekan lalu, Central memasukkan dana hasil rights issue tanpa memberikan keterangan bahwa penerbitan saham itu telah dibatalkan Badan Pengawas.
Silang sengkarut ini berawal saat Red Dragon menerbitkan obligasi senilai US$ 200 miliar berkupon 2 persen yang jatuh tempo pada 2010. Jaminan obligasi ialah saham Central yang dimiliki Red Dragon, PT Surya Hidup Satwa, dan perusahaan lain yang terafiliasi oleh keluarga Jiaravanon, dengan jumlah total 70,3 persen saham saham Central pada November 2008. Ketika obligasi diterbitkan, saham CP Prima diperdagangkan pada harga Rp 590 per lembar.
Pada 14 Oktober 2008, nilai saham Central jatuh hingga Rp 140. The Bank of New York, wali amanat obligasi, mengeluarkan pemberitahuan terjadinya gagal bayar (default) kepada Red Dragon. Red Dragon gagal menambah (top up) jaminan yang seharusnya bernilai 250 persen dari jumlah obligasi. Central kemudian malah mengumumkan akan melakukan penerbitan saham baru, dan melaksanakan rapat yang mengesahkan rights issue sebanyak 17,5 miliar saham bernilai Rp 1,75 triliun.
BUNGA MANGGIASIH