Pada siaran pers yang disiarkan, Selasa (24/3), Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan mengumumkan lelang terbuka yang menjual SPN20100311 sebesar Rp 1,2 triliun dan FR0030 sebesar Rp 800 miliar.
Jumlah penawaran yang masuk sebenarnya mencapai Rp 9,055 triliun, dengan rincian penawaran terhadap SPN20100311 sebesar Rp 6,775 triliun dan FR0030 sebesar Rp 2,280 triliun.
Surat utang seri SPN20100311 dijual dengan tingkat imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang sebesar 9,37612 persen dan tanpa kupon. Seri ini akan jatuh tempo pada 11 Maret 2010. Sedangkan tingkat imbal hasil rata-rata tertimbang FR0030 sebesar 11,62684 persen dan kupon 10,75 persen, dengan masa jatuh tempo pada 15 Mei 2016.
Direktorat tak menjelaskan detail rencana penggunaan dana hasil lelang ini. Namun, pada pengumuman pelaksanaan lelang, Kamis (19/3) pekan lalu, pemerintah mengungkapkan dana diperlukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2009. “Penyelesaian pembayaran (settlement) akan dilaksanakan pada 27 Maret 2009,” kata pernyataan itu.
Penerbitan surat utang seri SPN20100311 hari ini merupakan yang kedua kali dilakukan setelah sebelumnya seri yang sama dijual pada 12 Maret 2009 dengan nominal penyerapan sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan FR0030 sebelumnya pernah diterbitkan pada 19 Mei 2005 sebesar Rp 5,755 triliun.
AGOENG WIJAYA