Deputi Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI) Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 18-20 persen pada tahun ini sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 4-5 persen.
Namun berdasarkan rencana bisnis bank, pertumbuhan kredit tahun ini hanya 15,6 persen. "Penyaluran kredit sejak Januari lalu masih kecil yaitu Rp 2 triliun," kata Wimboh di gedung Bank Indonesia Jakarta, Rabu (18/3).
Penyaluran kredit sampai minggu ketiga Maret 2009 sebesar Rp 1.28,1 triliun dari Rp 1.284,7 triliun pada Desember 2008. Penyaluran kredit sempat turun 2,1 persen pada Januari 2009 akibat bunga kredit yang tinggi sehingga permintaan kredit pun melemah.
Dia menjelaskan, bank sentral sudah beberapa kali memanggil 15 bank besar untuk mengkomunikasikan perkembangan perekonomian yang terjadi dan mendorong supaya bank-bank itu segera menurunkan suku bunga. Menurut dia, perbankan seharusnya bisa menurunkan bunga kredit melalui penurunan bunga deposito atau simpanan lainnya.
Menurut Wimboh, rendahnya penyaluran kredit itu bukan ukuran pertumbuhan kredit sepanjang tahun. Pasalnya, pertumbuhan kredit di awal tahun jumlahnya selalu lebih kecil. "Ini seasonal saja," ujarnya. Pihaknya akan menunggu kondisi pertumbuhan kredit pada April dan Mei 2009.
BI akan mengkaji lebih dalam kalau pada bulan tersebut tidak ada perubahan pertumbuhan. "BI sudah melihat tanda-tanda pertumbuhan kredit karena adanya percepatan stimulus, kelonggaran regulasi, dan penurunan suku bunga," katanya.
EKO NOPIANSYAH