TEMPO Interaktif, Jakarta:Meneg BUMN Laksamana Sukardi mengizinkan para calon strategis PT Bank Central Asia Tbk bergabung satu dengan yang lain agar bisa menang tender. Ini karena, kata Laksamana seusai mengikuti rapat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) soal landscape perbankan di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu (23/1), para bidder tersebut berbentuk konsorsium. Ia mengatakan konsorsium itu anggotanya sangat dinamis, kebanyakan diwakili oleh lembaga yang sudah mempunyai reputasi internasional. Mereka biasa membentuk special purpose vehicle (SPV), sebuah perusahaan yang khusus dibentuk untuk satu keperluan. “Mungkin ada konsolidasi konsorsium. Dua bidders jadi satu,” ungkapnya memberikan alasan. Tetapi, pihaknya belum mengetahui kemungkinan siapa yang akan bergabung. Oleh karena itu, Laksamana menambahkan, BI meminta keterangan siapa saja yang menjadi anggota konsorsium tersebut. Ia mengatakan ada kemungkinan Bank Indonesia mempersingkat waktu proses fit and proper test kepada calon bidder BCA mengingat waktu proses bidding yang terlalu lama. “Aturannya begitu. Tapi kan menurut BI kalau calon bidder terkenal tidak sulit. Yang sulit kan kalau tidak dikenal,” papar dia memberikan alasan. Laksamana menjelaskan, fit and proper test bisa dilakukan paralel dengan penutupan bidding itu sendiri. Pada tanggal 28 Januari mendatang merupakan final bid dimana semua data calon bidder masuk ke BI. Tetapi tidak semuanya akan lolos fit and proper test. “Jadi nanti memberitahu yang mana yang lolos,” ujarnya sambil menambahkan bahwa calon bisa gugur kalau batas waktu yang diberikan data yang diminta belum dilengkapi. (Ebnu Yufriadi-Tempo News Room)
Berita terkait
Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban
1 menit lalu
Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban
Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.