TEMPO Interaktif, Bandar Lampung: Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengatakan pemerintah tak sanggup untuk membiayai Jembatan Selat Sunda yang akan menghubungkan Provinsi Lampung dan Provinsi Banten. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 100 triliun.
"Kalau memakai dana Departemen Pekerjaan Umum, proyek-proyek infrastruktur yang lain harus berhenti, dan itu tidak mungkin," ujar Joko saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Bandar Lampung, Rabu (4/3).
Solusinya, menurut Joko, pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk ikut terlibat. Sebab semua investor pasti ingin mendapatkan keuntungan dari proyek ini.
Saat ini, dia melanjutkan, pemerintah sedang melakukan studi kelayakan soal manfaat jembatan dan mencari peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil dari investasi mereka.
Joko menjelaskan proses pembangunan jembatan itu bakal memakan waktu 15 sampai 20 tahun. Namun, sampai hari ini belum jelas kapan proses pembangunan jembatan itu akan dimulai. Jembatan Selat Sunda tersebut direncanakan akan dibangun dengan panjang 31 kilometer.
Gunanto E S
"Kalau memakai dana Departemen Pekerjaan Umum, proyek-proyek infrastruktur yang lain harus berhenti, dan itu tidak mungkin," ujar Joko saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Bandar Lampung, Rabu (4/3).
Solusinya, menurut Joko, pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk ikut terlibat. Sebab semua investor pasti ingin mendapatkan keuntungan dari proyek ini.
Saat ini, dia melanjutkan, pemerintah sedang melakukan studi kelayakan soal manfaat jembatan dan mencari peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil dari investasi mereka.
Joko menjelaskan proses pembangunan jembatan itu bakal memakan waktu 15 sampai 20 tahun. Namun, sampai hari ini belum jelas kapan proses pembangunan jembatan itu akan dimulai. Jembatan Selat Sunda tersebut direncanakan akan dibangun dengan panjang 31 kilometer.
Gunanto E S
