TEMPO Interaktif, Jakarta: Penerbitan sukuk di pasar keuangan internasional meningkat pesat selama enam tahun terakhir. Direktur Pembiayaan Syariah Departemen Keuangan, Dahlan Siamat, memaparkan penerbitan sukuk di pasar keuangan internasional tahun lalu mencapai 84,1 dolar Amerika Serikat. Enam tahun lalu, nilai sukuk yang diterbitkan hanya 4,1 dolar Amerika Serikat.
"Penerbitan tidak hanya di negara-negara muslim, tapi juga non-muslim," katanya dalam sosialisasi Surat Berharga Syariah Negara di Hotel Borobudur, Rabu (18/2).
Sedikitnya terdapat lima penerbitan sukuk di negara non-muslim selama lima tahun terakhir. Di Jerman, Sachsen-Anhalt menerbitkan sukuk sebesar 100 juta Euro pada 2004. Di Amerika Serikat, East Cameron menerbitkan sukuk sebesar 165 juta dolar Amerika Serikat pada 2006. Pada tahun yang sama, Japan Bank International Corporation (JBIC) menerbitkan sukuk 300-500 juta dolar Amerika Serikat di Jepang dan Chinese Power menerbitkan sebesar 250 juta dolar Amerika Serikat di China. Sedangkan di Inggris, Aston Martin menerbitkan sukuk sebesar 225 juta dolar Amerika Serikat pada 2007.
Menurut Dahlan, penerbitan sukuk di negara-negara non-muslim tak hanya dilakukan korporasi setempat. Empat pemerintahan direncanakan menerbitkan surat berharga syariah pada tahun ini, yakni Inggris, Jepang, Thailand, dan Hongkong.
AGOENG WIJAYA
Berita terkait
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali
2 hari lalu
Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca SelengkapnyaBukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim
6 hari lalu
Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
9 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan
10 hari lalu
Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan
11 hari lalu
Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara
11 hari lalu
Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaEstafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos
31 hari lalu
Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru
38 hari lalu
Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.
Baca Selengkapnya21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa
42 hari lalu
Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.
Baca Selengkapnya