TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memanggil para bankir yang enggan menurunkan suku bunga. Kebijakan pemerintah memberikan stimulus untuk mendorong dunia usaha mestinya didukung oleh perbankan. Siang tadi, Presiden Yudhoyono bertemu dengan pengurus pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di kantor Presiden.
"Kami melaporkan masih ada perbankan nasional yang masih enggan menurunkan suku bunganya. Terkait dengan sulitnya likuiditas mereka sekarang ini," kata Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa, dalam jumpa pers usai pertemuan.
Erwin mengatakan penting jika perbankan nasional bisa menjaga likuiditas dan bisa memberikan kredit kepada dunia usaha agar tetap tumbuh. Tapi, banyak perbankan terutama bank swasta, yang masih enggan menurunkan tingkat suku bunganya. "Presiden merespon secara positif dan akan memanggil para bankir tersebut. (Akan) diberikan arahan supaya perbankan mendukung dunia usaha," katanya.
Erwin menilai suku bunga kredit yang ideal berada dibawah 10 persen. Meski ini harus disesuaikan dengan likuiditas perbankan itu sendiri. Jangan sampai bank kekuangan likuiditas sehingga harus memasang bunga deposito tinggi. Ninin P. Damayanti
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
6 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.