TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan menguat tipis 2,321 poin ke level 428,472. Penguatan ini terjadi karena aksi profit taking pada hari ini ditahan oleh kenaikan Gudang Garam sebesar Rp 250 perlembar saham. Kenaikan indeks diikuti oleh penguatan saham paling likuid, LQ 45, sebesar 0,731 poin ke level 90,881 dan indeks syariah naik 0,414 poin ke level 65,758. David Ferdinandus, analis Niaga Securitas, mengatakan kenaikan indeks ini, selain ditopang Gudang Garam (GGRM), juga menguatnya Telkom. “Ini juga akan menahan laju profit taking yang pada pekan ini cukup besar,” ujar David. Ia mengatakan para pelaku pasar mulai memindahkan dananya ke saham lapis kedua seperti Indofood (INDF), Aneka tambang (ANTAM), dan Timah (TINS). Menurutnya, indeks esok hari akan berkisar antara pada level 423 – 432. Angka 430 an ini menurutnya menjadi momok market, pasalnya jika esok hari bisa menembus 432 maka indeks akan terus bergerak menembus level 450. Demikian juga kalau tidak mencapai 423 akan merosot di 416. “Namun indeks akan terjaga bergerak perlahan naik ke atas, ini tentunya pelaku pasar agar tetap berhati-hati,” sarannya. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pada akhir bulan akan masuk laporan keuangan sehingga menunjukkan kondisi perusahaan yang sudah listing tersebut. Jika nanti laporan keuangan bagus, maka sahamnya akan naik, demikian juga sebaliknya. Pada perdagangan Selasa (22/1), terjadi transaksi sebanyak 10.348 kali perdagangan dengan 474.702 lot saham berpindah tangan, senilai Rp 208,9 miliar. Sebanyak 58 saham mengalami kenaikan harga, 59 saham mengalami penurunan, dan 272 saham pada posisi stagnan. (Andi Dewanto-Tempo News Room)