TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah kalangan berpendapat, Bank Indonesia (BI) seharusnya bisa menurunkan kembali suku bunga acuan (BI rate) ke level 7,5 persen. Alasannya, kondisi ekonomi, sosial, dan politik Indonesia sangat mendukung penurunan BI rate ke level tersebut.
Pengamat perbankan Aviliani mengatakan, saat ini terjadi trend penurunan suku bunga acuan di seluruh negara, bahkan ada yang menurunkan suku bunganya hingga nol persen. "Perbankan kita juga aman. Jadi BI bisa menurunkan suku bunganya ke level 7,5 persen," kata Aviliani di Jakarta, Sabtu (10/1).
Dia menjelaskan, Indonesia juga relatif lebih baik kondisi politik dan sosialnya dibandingkan negara lain seperti Malaysia dan Filipina, sehingga sangat kondusif untuk penurunan suku bunga.
BI pada Rabu (7/1) lalu memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 8,75 persen. Bulan sebelumnya bank sentral juga sudah menurunkan bunga acuan 25 basis poin.
Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan, penurunan itu sudah melalui evaluasi kondisi dan perkembangan ekonomi domestik maupun global. "(Kondisi) Menghendaki kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Segenap kalangan memang mengharapkan penurunan BI Rate menyusul kecenderungan penurunan inflasi belakangan ini. Tekanan inflasi memang mereda. Desember lalu bahkan terjadi deflasi 0,04 persen.
Eko Nopiansyah
