TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta Erry Firmansyah optimis indeks saham gabungan tahun ini dapat mencapai di atas 500. Alasannya, ada beberapa indikator ekonomi yang memberikan kontribusi positif bagi pergerakan indeks. Saya tidak bisa bilang berapa. Tapi yang pasti di atas 500, kata dia menjawab Tempo News Room mengenai prediksi kisaran indeks tahun ini usai membuka perdagangan pertama pada tahun 2003, di Gedung BEJ Jakarta, Kamis (2/1). Dia mengakui kenaikan harga tarif daftar listrik, tarif telepon, harga bahan bakar minyak yang mulai diberlakukan pemerintah dapat mempengaruhi pergerakan indeks. Selain itu, juga masih ada masalah divestasi saham Indosat yang belum kunjung selesai. Tapi dia optoimis karena masih ada bagi masyarakat pasar modal untuk tumbuh dan berkembang. Erry menjelaskan ada beberapa faktor yang mendukung optimismenya itu. Memang ada kenaikan harga, dan kasus Indoast. Tapi mudah-mudahan semua dapat terselesaikan dalam waktu singkat, kata dia. Erry menunjuk tingkat suku bungan SBI yang hari ini masih di bawah 13 persen. Kedua, restrukturisasi BPPN yang telah selesai. Dan yang ketiga, lanjut dia, kurs rupiah yang masih stabil. Ini menjadi dorongan bagi kita, imbuhnya. Erry juga menyinggung soal kemungkinan terpengaruhnya saham-saham akibat naiknya harga barang-barang produksi sejumlah emiten. Pasti ada dampaknya, ujar dia. Tetapi dia menilai kenaikan itu tidak terlalu berpengaruh besar. Menurut dia, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kepercayaan investor untuk bertransaksi di pasar modal. Selain itu masih ada masalah perburuhan dan masalah bea cukai yang hingga kini terus menganjal. Ini yang saya kira membawa dampak besar bagi kinerja emiten, kata dia. Di tempat yang sama, KH Abdullah Gymnastiar yang turut membuka hari pertama perdagangan BEJ menekankan pentingnya ekonomi yang beretika. Menurut AA Gym pangilan akrabnya perlu ditekankan di sini yang bisa membangun etika dan menyejahterakan masyarakat dengan cara yang benar, adil, dan proporsional. Pokoknya harus benar-benar adil dan amanah, imbuh dia. AA Gym belum bisa mengomentari soal hukum bertransaksi saham dan adanya sejumlah emiten yang memproduksi barang haram dalam hukum Islam seperti perusahaan minuman keras. Saya baru belajar hari ini, tapi yang paling penting adalah membangkitkan kepercayaan masyarakat di pasar modal menjadi alternatif solusi masalah bangsa, tandas dia. Yura Syahrul --- Tempo News Room
Berita terkait
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
2 menit lalu
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.