Premium dan Solar Turun Mulai Tengah Malam Ini

Reporter

Editor

Minggu, 14 Desember 2008 21:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :Pemerintah pukul 00.00 WIB atau Senin (15/12) kembali akan menurunkan harga premium dari Rp 5.500 menjadi Rp 5000. Selain itu, harga solar pada waktu yang sama juga turun dari Rp 5500 menjadi Rp 4800.

"Saya telah ambil keputusan untuk menurunkan harga Premium dan Solar.Premium menjadi 5000 dan solar 4800.Berlaku pada tanggal 15 Desember 2008 pukul 00.00 WIB," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai memimpin Rapat Terbatas di Kantor Presiden Minggu (14/12).

Hadir dalam rapat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Para Menteri Kabinet Indonesia bersatu khususnya Menteri-Menteri Bidang Perekonomian.

"Ke depan, jika tren minyak cenderung turun masih dimungkinkan, akan terus dipantau, semoga kecenderungannya turun karena asumsinya permintaan turun," ujar Presiden.

Menurutnya, penurunan tersebut juga mempertimbangkan faktor subsidi. "Kita rumuskan harga BBM (bahan Bakar minyak) yang tepat dan pantas saat ini," ujar Presiden.

Penurunan ini, jelasnya, juga dimaksudkan untuk menjaga inflasi sehingga momentum pertumbuhan terjaga dan daya beli masyarakat meningkat dan sektor riil tidak terpukul krisis.

Namun, ujar Presiden, harga minyak tanah tetap dan tidak turun."Karena pertumbuhan mengait pada pengangguran mengait pada ekspor dalam hal ini daya beli dan inflasi," kata Presiden.

Sementera itu, Menteri Keuangan yang juga Penjabat Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani menambahkan, dengan kebijakan ini diharapkan beban masyarakat dan industri saat krisis ini bisa diringankan. "Kita perkirakan penurunan ini bisa menurunkan inflasi akan turun antara 0,3 sampai 0,5," kata Sri Mulyani.

Kebijakan ini, ujar dia, sudah memasukan faktor daya beli sektor riil, dampak psikologis masyarakat supaya tetap terjaga ditengah ancaman krisis global, serta alokasi anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih dapat dijaga.

"Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi dampak krisis," kata Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Namun, apabila harga minyak mentah dunia tetap dalam tingkat yang rendah, sebut Sri Mulyani, maka harga premium akan disesuaikan setiap bulan mengikuti harga minyak mentah dunia dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi antara lain nilai tukar rupiah.

Menurut Sri Mulyani, dengan adanya ketidakpastian fluktuasi harga minyak mentah dunia, pemerintah menetapkan harga premium dan solar agar tidak melebihi harga awal sebelum penurunan yaitu premium maksimum Rp 6000 per liter dan harga solar maksimum Rp 5.500.

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat dan insutri terlindungi dari kemungkinan harga BBM yang melonjak lebih tinggi dibandingkan kondisi saat ini.

Soal kompensasi terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum, ujar Sri Mulyani, mekanismenya akan dibicrakan dan ditetapkan Menteri Negara BUMN dan Pertamina.

"Biaya yang akan ditanggung oleh SPBU, biaya, mekanisme dan skema akan dibicarakan pihak-pihak itu sehingga persoalan langkanya BBM itu tidak terjadi lagi," kata dia.


ANTON APRIANTO | NININ DAMAYANTI

Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya