Inggris Akan Menambah Investasi di Indonesia

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Duta Besar Negara Inggris Richard Grozney untuk Indonesia hari ini menemui Ketua Fraksi Utusan Daerah. Dalam pertemuan dengan Ketua FUD Oesman Sapta, membicarakan masalah ekonomi , khususnya investasi Inggris di Indonesia. Selain itu dirinya menawarkan akan memberi tahu ilustrasi penetapan kebijakan ekonomi dan poltiik di negara-negara maju seperti Amerika, Perancis, dan Australia. Kepada wartawan Grozney mengatakan bahwa kebijakan pemerintahnya sendiri tidak akan menarik investasi yang telah ditanamkan di Indonesia. Bahkan rencanaya akan menambah investasi di daerah-daerah. Sampai sekarang perusahaan Inggris yang sudah ada tetap tidak akan menarik diri. Bahkan beberapa rencananya akan menambah,kata dia usai menemui Oesman Sapta di gedung MPR DPR, Rabu (22/1) Menurutnya perkembangan situasi politik di Indonesia saat ini belum mengkhawatirkannya. Suasana demokrasi yang sekarang terbangun ini makin lama makin membaik. Juga mengenai maraknya aksi demonstrasi sekarang ini dinilainya tidak mengkhawatirkan. Itu suasana yang wajar dalam demokrasi,tandasnya. Kendati demikian Grozney mengingatkan agar aksi sekarang ini masih dalam koridor hukum. Jika terjadi kerusuhan maka tentunya investasi akan semakin terganggu. Kalau melanggar ya tidak boleh. Tapi saya tidak mau bilang apa yang harus dilakukan Indonesia. Itu bukan persoalan saya,kilah dia. Oesman Sapta ketua Fraksi Utusan Daerah membenarkan bahwa dalam pertemuan tadi pihak Inggris mengatakan tidak akan menarik investasi yang ada. Malahan akan menambahnya. Tentu saja Oesman menyambut baik kebijakan pemerintah Grozney ini. Apalagi investasi Inggris akan dilakukan di daerah-daerah. Jumlah investasi saya belum tahu, yang jelas sih milaran dollar. Yang baru akan jadi itu di Tangguh, Papua dengan investasi 3 miliar dollar,ungkap Oesman Sapta. Untuk itu Oesman berharap agar tidak lagi terjadi konflik di daerah-daerah. Karena investor manapun akan terganggu dengan adanya konflik. Dengan merasa terganggu, maka tidak heran jika kemudian menarik investasinya. Makanya, kata dia, sekarang jangan ada konflik di daerah sehingga investor masuk. Harapannya itu akan memberikan kehidupan di daerah,katanya. Oesman sendiri mengatakan alasan Grozney mengatakan tidak menarik investasi pemerintahnya karena sudah sangat mengerti kultur Indonesia. Bahkan dalam pertemuannya dengan Grozney yang sangat sering itu pembicaraan selalu dengan bahasa Indonesia. Jadi dia mengenal sekali bangsa kita. Mudah-mudahan itu suatu jaminan untuk tidak terjadi penarikan investor Inggris,harap Oesman. Andi Dewanto Tempo News Room

Berita terkait

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

5 menit lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

8 menit lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

12 menit lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

13 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

14 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

17 menit lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

19 menit lalu

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

Penalaran Kuantitatif dan Penalaran Matematika UTBK menjadi tes paling sulit karena waktu pengerjaannya terbatas hanya 30 menit.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

24 menit lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

28 menit lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

38 menit lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya