TEMPO Interaktif, Jakarta :Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengintensifkan proses audit kasus Indonesische Overzeese Bank (Bank Indover), anak perusahaan Bank Indonesia, yang bermasalah di Belanda. Targetnya, proses audit itu tuntas paling lambat 15 Desember mendatang.
Batas waktu itu ditetapkan untuk mengejar waktu produktif sebelum hari besar dan liburan tahun baru. "Kalau 15 ke atas sudah kayak lebaran, banyak libur," kata Ketua BPK Anwar Nasution usai penandatanganan kerja sama BPK dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), di Jakarta, Jumat (21/11).
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan segera mengirim tim audit ke kantor pusat Indover di Belanda dan juga kantor cabangnya di Hongkong. Rencananya tim berangkat 27 November nanti.
Dalam rangka audit itu, BPK menawarkan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan POLRI untuk mengaudit bersama-sama. "Sejauh tidak mengganggu kewenangan masing-masing," ujar Anwar. Nantinya hasil audit akan dilaporkan ke KPK.
Auditor Utama II BPK Syafrie Baharudin menambahkan, proses audit Indover harus dipersiapkan matang mengingat kesulitannya cukup tinggi. "Yang diaudit orang sakit, di negara lain pula," ujarnya. Persiapan mencakup kewenangan auditor di Belanda, juga pihak-pihak yang akan ditemui.
Bank Indover terancam likuidasi setelah rencana suntikan dana sebesar 546 juta Euro (sekitar Rp7,2 triliun) batal. Sebelumnya, Pemerintah Belanda membekukan Indover karena gagal bayar kredit.
