Serikat Pekerja Indosat Tunda Aksi Mogok

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Serikat Pekerja PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (SP Indosat) menunda aksi mogok kerja menentang penjualan Indosat yang sempat mereka lakukan sejak 27 sampai 31 Desember lalu. Rencananya setelah masa reses DPR berakhir minggu pertama Januari, mereka akan menemui sejumlah angggota Dewan untuk meminta dukungan. Ketua Dewan Pertimbangan Anggota SP Indosat Bahrun Syah yang dihubungi Tempo News Room di Jakarta, Kamis (2/1) mengatakan saat ini SP Indosat tengah melakukan konsolidasi internal dengan seluruh karyawan Indosat, dan konsolidasi eksternal dengan semua serikat pekerja BUMN untuk merencanakan gerakan selanjutnya. Menurut Bahrun, aksi mogok dibenarkan dalam peraturan perundang-undangan dan menjadi hak pekerja jika terjadi konflik dengan pengusaha. Memang sekarang belum ada benturan, tapi tiga tahun ke depan bisa terjadi rasionalisasi (pengurangan karyawan) bila ICL (Indonesia Communication Limited) ingin melepas Indosat, kata dia. Masalah lain yang jadi sorotan karyawan belakangan ini, kata Bahrun, adalah upaya pemelintiran berita di sejumlah media massa yang dilakukan Direktur Utama Indosat Widya Purnama untuk membuat kesan seolah-olah masalah penjualan Indosat ini bergeser dari isu penjualan aset strategis bangsa kepada isu politik. Ini mainan Widya Purnama sewaktu di Bali (ketika menghadiri ulang tahun Taufik Kiemas), ujarnya. Menurutnya selama ini SP Indosat tetap solid dan tidak mau dipolitisasi. Karena itu, tambahnya, SP Indosat juga enggan mengomentari pengakuan bekas presiden Abdurrahman Wahid soal adanya komisi sebesar sembilan persen dari Rp 5,6 triliun nilai penjualan Indosat. Saya tidak mau terjebak dalam isu politik, elaknya. Bahrun memaparkan, selagi menunggu langkah selanjutnya, Jumat (3/1) besok karyawan Indosat akan kembali melakukan aksi di depan Kantor Pusat Indosat, Jakarta, dengan tujuan mengingatkan kembali masyarakat dan pemerintah bahwa masalah Indosat belum selesai. Mereka, akunya, akan mengusung isu baru yaitu menuntut pembubaran Kantor Menteri Negara BUMN karena tidak mendatangkan manfaat bagi kepentingan bangsa. 15 Desember lalu pemerintah memilih Singapore Technologies Telemedia (STT) sebagai pemenang tender penjualan 41,94 persen saham pemerintah di Indosat senilai US$ 630 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. Dalam proses tender itu, STT membeli dengan harga Rp 12.950 perlembar saham, mengalahkan saingan terdekatnya Telecom malaysia yang menawar Rp 12.650 perlembar saham. STT sendiri sudah melunasi seluruh pembayaran pada 20 November. Tapi belakangan diketahui yang menandatangani perjanjian pemegang saham bukan STT melainkan anak perusahaannya Indonesia Communication Limited. Ucok Ritonga --- Tempo News Room

Berita terkait

Shin Tae-yong Bicara Peluang Panggil Elkan Baggott untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

58 detik lalu

Shin Tae-yong Bicara Peluang Panggil Elkan Baggott untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

Elkan Baggott berpeluang dipanggil Shin Tae-yong untuk laga playoff Olimpiade Paris 2024 Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

2 menit lalu

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

Berikut ini beberapa rekomendasi game Google yang bisa Anda install dan mainkan. Ada banyak game seru dan menantang.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

7 menit lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

10 menit lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

15 menit lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

15 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

16 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

19 menit lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

21 menit lalu

Jenis Soal Paling Sulit Versi Peserta UTBK 2024 di UNJ: Penalaran Matematika dan Kuantitatif

Penalaran Kuantitatif dan Penalaran Matematika UTBK menjadi tes paling sulit karena waktu pengerjaannya terbatas hanya 30 menit.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

26 menit lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya