TEMPO Interaktif , Jakarta: Maskapai penerbangan Mandala Airlines menggandeng perusahaan kartu kredit MasterCard Wolrdwide guna memfasilitasi penumpang dengan pembayaran on-line.
Chief Executive Officer Mandala Airlines Warwick Brady mengatakan kerja sama ini untuk memberikan kenyamanan pada penumpang dalam pemesanan dan pembayaran. "Dengan MasterCard Gateway Service (MiGS), pemegang kartu dapat melakukan transaksi keuangan online yang aman," ujarnya dalam penekenan nota kesepahaman dengan MasterCard di Jakarta, Rabu (5/11).
Pemilihan MasterCard, dia melanjutkan, dikarenakan perusahaan itu memiliki jaringan yang luas di 210 negara dengan produk yang bervariasi. Selain itu fasilitas ini juga guna mendukung pertumbuhan penumpang Mandala yang sangat signifikan.
Menurut Brady, Mandala bisa menyediakan kursi 400-500 ribu kursi per bulan. "Ekspektasi jumlah penumpang sekitar 4-5 juta," kata dia.
Vice President and Country Manager MasterCard Worldwide Vadyo Munaan mengatakan pihaknya berharap kerja sama ini dapat menarik turis-turis asing yang berwisata ke Indonesia. "Bisnis Mandala berkembang sangat pesat dan tempat wisata Indonesia jadi favorit," ujarnya pada kesempatan yang sama.
Dia juga menjamin kerahasiaan informasi konsumen pengguna fasilitas pemesanan dan pembayaran dengan MiGS. "Merchant tidak dapat melihat atau menyimpan info rahasia pemegang kartu," jelasnya.
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
2 Maret 2024
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
Bank CIMB Niaga dan maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Limited menggelar Cathay Pacific Travel Fair 2024 untuk menghadirkan beragam promo tiket wisata favorit dunia.
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
7 Desember 2023
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
Saat ini, sederet perbankan sudah dan akan merambah ke segmen bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) alias paylater (bayar nanti). Bagaimana tanggapan ekonom?