Indonesia Tak Menarik Buat Investor Asing

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 16:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Castle Asia, James Castle, mengatakan Indonesia sulit untuk mengharapkan datangnya investor asing dalam jumlah yang sangat besar. Karena pemerintah sendiri melarang investasi tanpa asal usul yang jelas. Ditambah infrastruktur di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir kurang bagus, tambah dia di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (21/1). Kata Castle, tanpa adanya perubahan, baik dalam peraturan maupun sikap, sangat sulit mengharapkan investasi dari luar negeri datang. Apalagi datang membawa uang dalam jumlah yang sangat besar. Ia mencontohkan investasi di bidang kelistrikan dengan nilai US$ 1 miliar US$ dan pelabuhan sebesar US$ 300 juta US$. Tapi, ia mengungkapkan, dalam pertemuan pre-CGI lalu ada semangat dari investor asing untuk menanamkan uangnya di Indonesia. Hanya saja, Castle mengaku mereka baru tertarik di sektor swasta. Tapi dalam lima tahun ke depan iklim investasi di Indonesia akan membaik seiring dengan perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah, ujar dia. Kurang baiknya iklim investasi sekarang, oleh Castle dianggap bukan merupakan kesalahan pemrintahan Megawati Soekarnoputri. Tapi, ini merupakan kelemahan sistem politik yang ada. Termasuk kesalahan pemerintahan Wahid dan Habbie sebelumnya dan ini merupakan masalah transformasi di mana belum ada konsensus kebijakan yang belum kuat, kata Castle. Tapi, kata Castle, Roda ekonomi Indonesia masih bisa jalan meski tanpa investasi asing. Pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai per tahunnya berkisar pada angka 2-5 persen. Tanpa investasi asing memang pertumbuhan ekonomi tidak bisa naik dengan pesat. Tapi, saya yakin Indonesia tidak akan collapse. Hanya saja saya pesimis Indonesia bisa menciptakan ekonomi yang bagus, kata Castle di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (21/1). Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menambahkan keberanian pemerintahan Mega melanjutkan reformasi ekonomi harus dihadapi dengan tegar. Termasuk melakukan kenaikan harga BBM, listrik dan telepon. Reformasi ekonomi memang akan membawa sakit politik karena diprotes banyak orang, tapi sakit ini merupakan tantangan yang harus dijalani, tegas dia. Dan ini, lanjut Juwono, akan mendapat pengakuan dari rakyat jika dijalankan secara konsisten. Ini merupakan perangkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Termasuk tetap menjalin kerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Political paint harus terus dijalankan, meski harus mengurangi subsidi. Memang sulit menjelskan kepada masyarakat semua itu dalam kebijakan yang populis, ujar Juwono. Selain itu, ia meminta para elit politik menjalin solidaritas yang kuat untuk keluar dari kemelut. Kerangka yang telah dibuat, termasuk oleh IMF melalui letter of intent bertujuan untuk mendisiplinkan para elit politik. Keranga IMF bisa memberikan kepercayaan kepada dunia asing, terutama investor untuk berinvestasi di sini, kata Juwono. Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

35 menit lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

2 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

2 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

2 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

3 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

3 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya