Subsidi Pupuk Akan Gunakan Kartu Pintar

Reporter

Editor

Rabu, 11 Juni 2008 01:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Pertanian mengusulkan penyaluran subsidi pupuk dengan menggunakan kartu pintar (smart card) agar tidak terjadi penyimpangan pada jalur distribusi. Kartu tersebut berisi data tentang kebutuhan pupuk petani. Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba penggunaan kartu pintar tersebut di Bali. "Hasilnya cukup memuaskan," ujarnya kepada Tempo, Selasa (10/6). Dia menjelaskan, dengan menggunakan kartu pintar target subsidi menjadi lebih jelas dan subsidi langsung ke petani. Penerapan kartu pintar, kata Anton, dengan mendata jumlah petani di seluruh Indonesia. Kartu tersebut nantinya digunakan untuk mengambil pupuk bersubsidi. Menurut Anton, jika ada seseorang yang akan membeli pupuk tapi tak memiliki kartu, maka pihak penjual tak akan melayaninya. "Sistem ini jadi lebih terarah dan jelas sasarannya," katanya. Selain dengan menggunakan kartu pintar, kata Anton, pihaknya juga mengusulkan bantuan langsung kepada petani. Pola subsidi langsung tersebut sudah diterapkan oleh pemerintah Cina. Menurut dia, pemberian subsidi langsung akan diberikan berdasarkan luas lahan yang dimiliki petani. "Sistem ini lebih mudah dilakukan." katanya Menurut Anton, usulan tersebut sudah pernah diajukan pada akhir 2006, namun ditolak oleh anggota, namun ditolak. Alasannya karena ketidakjelasan data jumlah petani. "Tapi kalau tidak dilakukan, tidak pernah maju," ujarnya. Dia mengatakan, untuk memberikan subsidi langsung diperlukan data petani yang kuat. Meskipun ada kecenderungan terjadinya penyimpangan, namun skalanya tidak sebesar penyimpangan pupuk bersubsidi saat ini. "Bantuan langsung tunai bisa dilakukan, mengapa subsidi petani tidak," katanya. Saat ini, Anton mengatakan untuk penerapan sistem itu masih diperlukan persiapan yang matang. Kendalanya adalah keberanian untuk mencabut subsidi pupuk dan mengalihkan ke subsidi langsung. Mengenai usulan agar pemerintah mengalihkan subsidi ke petani dengan membeli gabah sesuai harga pasar, Anton mengatakan, hal tersebut tak mungkin dilakukan. Alasannya, untuk membeli gabah petani dibutuhkan dana besar dan infrasturktur yang kuat. Dia mengatakan, Bulog hanya mampu menyerap tujuh persen dari hasil panen nasional dan itu sudah kewalahan. "Jangan membuat program yang sulit untuk dilakukan," kata Anton. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, pemerintah sedang mengkaji subsidi pupuk untuk dialihkan dalam bentuk subsidi langsung. "Pemerintah masih mengkaji untuk memberikan dalam bentuk subsidi langsung ke petani," tuturnya.Pemberian subsidi pupuk ke petani, kata dia, masih terganjal verifikasi data petani. Tahun ini sensus pertanian akan dilaksanakan. "Kalau ingin melaksanakan program yang terfokus untuk satu kelompok, harus ada identifikasi tepat untuk itu yaitu data," ujar Mari. FANNY FEBYANTI | YULIAWATI | ALI NY

Berita terkait

Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

44 hari lalu

Subsidi Pupuk Naik 2 Kali Lipat Jadi 9,5 Juta Ton, Ini Arahan Jokowi

Presiden Jokowi minta program pupuk subsidi harus didasarkan pada volume kebutuhan pupuk, bukan hanya mengikuti anggaran.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Meroket Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi

27 Februari 2024

Harga Beras Meroket Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jokowi Tambah 9,55 Juta Ton Pupuk Subsidi

Mengatasi harga beras yang masih tinggi, pemerintah akan menambah subsidi pupuk petani serta diskon pupuk nonsubsidi hingga 40 persen.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Ganjar Heran Anggaran Bansos Melonjak: Apakah Memang Kemiskinan Kita Meningkat atau ...?

7 Februari 2024

Ganjar Heran Anggaran Bansos Melonjak: Apakah Memang Kemiskinan Kita Meningkat atau ...?

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mempertanyakan lonjakan anggaran bansos yang digelontorkan pemerintah Jokowi pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Targetkan hingga 7,8 Juta Ton Pupuk Tercapai Tahun Ini

5 Februari 2024

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Targetkan hingga 7,8 Juta Ton Pupuk Tercapai Tahun Ini

Pemerintah menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

1 Februari 2024

Mahfud Md Sindir Subsidi Pupuk yang Naik Tiap Tahun tapi Petani Berkurang

Mahfud Md mempertanyakan subsidi pupuk yang naik tiap tahun padahal petani berkurang. Dia curiga ada orang yang korupsi di sana.

Baca Selengkapnya

Amran Jelaskan Alasan Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun

8 Januari 2024

Amran Jelaskan Alasan Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menambah subsidi pupuk Rp 14 triliun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Mentan Amran Bantah Politisasi Bantuan Menjelang Pemilu

8 Januari 2024

Jokowi Tambah Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun, Mentan Amran Bantah Politisasi Bantuan Menjelang Pemilu

Jokowi tambah subsidi pupuk Rp 14 triliun. Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman membantah ada politisasi untuk Pemilu.

Baca Selengkapnya

Menelisik Mengapa Pupuk Subsidi Sering Tidak Tepat Sasaran

6 Januari 2024

Menelisik Mengapa Pupuk Subsidi Sering Tidak Tepat Sasaran

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyatakan bahwa petani kesulitan mengakses pupuk bersubsidi atau dikenal juga pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dikritik Serikat Petani: Tambahan Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun tanpa Validasi Data Tak Selesaikan Masalah

5 Januari 2024

Jokowi Dikritik Serikat Petani: Tambahan Subsidi Pupuk Rp 14 Triliun tanpa Validasi Data Tak Selesaikan Masalah

Serikat Petani Indonesia mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait tambahan subsidi pupuk Rp 14 triliun. Kenapa?

Baca Selengkapnya