Kesejahteraan Nelayan Semakin Terpuruk

Reporter

Editor

Kamis, 15 Mei 2008 18:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Masyarakat Perikanan Nusantara Shidiq Moeslim menyatakan, sebelum pemerintah menaikkan harga jual solar para nelayan sudah tak sanggup melaut. "Apalagi kalau nanti harganya naik," ujarnya, Kamis (15/5). Dia menjelaskan, nelayan yang melaut di sepanjang pantai utara Jawa tinggal 35 persen. Selain karena faktor cuaca, kalangan nelayan sudah mampu membeli solar untuk bahan bakar menangkap ikan. Pada 2005, nelayan masih bisa melaut dengan mengoplos solar dan minyak tanah meski terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak. Saat ini harga minyak tanah masih murah dan cukup tersedia. Namun, sejak pemerintah melakukan program konversi, kata dia, nelayan sulit mendapatkan minyak tanah. "Tidak ada lagi bahan untuk mengoplos," kata Shidiq. Sementara untuk membeli solar terlalu mahal. Untuk menghemat bahan bakar, nelayan menyiasatinya dengan cara melaut bergantian.Rata-rata nelayan membentuk kelompok-kelompok. Dari tiap kelompok itu, kata dia, diutus satu perahu untuk mencari lokasi yang banyak ikan. "Setelah ketemu lokasinya baru yang lain ikut melaut," kata Shidiq. Cara ini ia akui menghemat bahan bakar karena tidak perlu banyak perahu yang berlayar mencari lokasi ikan.Nelayan kecil dengan kapasitas kapal di bawah 10 gross ton (GT) adalah kelompok nelayan yang paling rawan terpukul akibat kenaikan harga bahan bakar. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan, pada 2007, rata-rata pendapatan 2,7 juta nelayan kecil di Indonesia hanya sebesar Rp 445.000 per keluarga per bulan. Pendapatan ini jauh dibawah pendapatan standar untuk hidup layak. Sementara mayoritas nelayan di Indonesia termasuk ke dalam golongan nelayan kecil.Pemerintah sedang mengusulkan pemberian subsidi bahan bakar minyak kepada nelayan. Melalui pemberian subsidi tersebut harga solar untuk nelayan diharapkan tidak naik. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Ali Supardan mengatakan, subsidi akan dibagikan kepada nelayan dengan kapasitas kapal kurang dari 30 (GT). "Kami mengajukan subsidi sebesar 25 ton solar per bulan untuk nelayan," ujarnya kepada Tempo, Rabu (14/5). ARTI EKAWATI

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

13 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

46 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya