Pemerintah Duga Kasus Zatapi Akibat Kartel

Reporter

Editor

Rabu, 9 April 2008 00:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menduga kasus impor 600 ribu barel minyak mentah ramuan Zatapi oleh Pertamina akibat kartel bisnis. Ramuan itu mengundang kontroversi karena disinyalir harganya kemahalan sehingga merugikan negara. "Akibat kartel, tenderpun sulit menghasilkan harga yang termurah," kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu, kepada Tempo, Selasa (8/4). Dia menduga para broker minyak tersebut merupakan orang-orang yang sama, karena selama ini penjualnya dapat dihitung dengan jari. "Makanya komposisinya diumpetin, dan bisa jadi minyaknya itu-itu juga," ujar Said. Said mengharapkan, audit terhadap pengadaan Zatapi tersebut dapat dilaksanakan dengan konsisten. Artinya, apapun hasilnya harus dibuka kepada publik. "Mau hasilnya bagus atau jelek harus dibuka," katanya. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, memastikan akan mengaudit impor 600 ribu barel Zatapi tersebut. "Iya, akan kami audit masalah itu (impor Zatapi)," ujarnya. Bahkan dia telah menugasi staf Kementerian BUMN guna menindaklanjuti rencana audit tersebut. "Tapi waktu pelaksanaan auditnya belum ditentukan." (Koran Tempo, 31 Maret) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro juga sepakat soal usul mengaudit impor minyak mentah jenis Zatapi yang menyedot duit setengah triliun rupiah tersebut. "Ya, diaudit saja, tidak ada masalah," katanya. Bahkan, Kejaksaan Agung ssudah menyelidiki kasus impor minyak mentah jenis Zatapi oleh Pertamina pada pertengahan Desember tahun lalu. Penyelidikan terkait dengan dugaan pelanggaran prosedur tender minyak. "Kami sudah meminta keterangan para direktur (Pertamina)," kata Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto beberapa waktu. Namun, ia menolak menjelaskan mereka yang dimintai keterangan. "Ini belum bisa diumumkan. Masih dievaluasi." Menurut dia, keterangan mereka akan dicocokkan dengan data-data soal impor minyak yang diduga melanggar prosedur tender. Namun, Wisnu belum tahu kapan para direksi akan dipanggil lagi. Kontroversi impor minyak mentah jenis baru, Zatapi, mencuat ketika Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat mempersoalkannya dalam rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro pada Februari lalu. Mereka meributkan tender impor minyak 600 ribu barel--bagian dari 2,4 juta barel--yang dimenangi Gold Manor International Ltd., pemilik ramuan Zatapi, pada Desember tahun lalu. Mereka menuding ada sejumlah kejanggalan serius di balik tender ini. Kejanggalan itu, antara lain, sikap Pertamina "merahasiakan" spesifikasi spesies Zatapi dan harga lebih mahal US$ 11,7 per barel. Padahal, pada tiga pemenang lainnya, yakni Kikeh, Seria, dan Bebatik, cukup jelas soal harga dan spesifikasinya karena produk lama. Tak pelak, "rahasia" ini mulai memunculkan aroma bau tak sedap. Dewan Komisaris sampai dua kali mengirimkan surat kepada Direksi Pertamina mempertanyakan dokumen asal barang (certificate of origin), uji sampel, dan transparansi harganya. Pertamina baru mengumumkan pada 14 Maret lalu bahwa koktail atau adonan Zatapi terdiri atas Dar Blend dengan kondensat NWSC dan Staybarrow dari sumur di Australia. WAHYUDIN FAHMI | ALI NY

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya