Inflasi 2002 Tembus Dua digit

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tingkat inflasi tahun 2002 kembali menembus level dua digit, yaitu sebesar 10,03 persen. Meskipun demikian, tingkat inflasi tahun ini masih lebih rendah dibandingkan tahun 2001 yang mencapai 12,55 persen. Yang memberikan andil terbesar adalah kelompok pengeluaran perumahan sebesar 2,79 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Soedarti Surbakti, di Jakarta, Kamis (2/1). Selain perumahan, kata Soedarti, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi lainnya antara lain, bahan makanan sebesar 2,36 persen, transpor dan komunikasi 1,77 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,72 persen. Sementara, jenis barang dan jasa yang memberikan andil kenaikan inflasi paling tinggi adalah kenaikan tarif listrik sebesar 0,70 persen. Disusul kontrak rumah sebesar 0,61 persen, kenaikan harga beras 0,59 persen, naiknya tarif telepon 0,54 persen, dan cabe merah 0,42 persen. Tapi kenaikan harga bensin hanya memiliki andil 0,38 persen, dan minyak tanah 0,34 persen, kata Soedarti. Tingginya tingkat inflasi ini, menurut Kepala BPS, didorong oleh inflasi pada seluruh kelompok pengeluaran yang tercakup dalam Indeks Harga Konsumen. Di antaranya, kelompok bahan makanan mengalami kenaikan harga rata-rata 9,13 persen, kelompok pengeluaran 12,71 persen, pendidikan, rekreasi dan keluarga naik sebesar 10,85 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 9,18 persen. Demikian halnya kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 15,52 persen. Menurut Soedarti, dalam kurun waktu 12 bulan, tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari 1,99 persen, sedangkan yang terrendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,29 persen. Sementara, pada bulan Maret dan April justru terjadi deflasi. Masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,24 persen. Pada bulan Desember sendiri, jelasnya, tingkat inflasi mencapai 1,20 persen. Dengan kelompok pengeluaran bahan makanan memberikan andil terbesar sebesar 0,63 persen. Disusul kelompok perumahan 0,24 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen. Inflasi ini terjadi, kata Soedarti, karena kenaikan harga yang terjadi pada semua kelompok barang dan jasa. Misalnya, pada kelompok bahan makanan terjadi eknaikan harga 2,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,01 persen, dan kelompok perumahan naik rata-rata 1,05 persen. Lainnya kurang dari 1 persen, katanya. Beberapa barang yang mengalami kenaikan harga selama bulan terakhir 2002 ini antara lain, gas elpiji, cabe merah, tarif listrik, angkutan antar kota, daging sapi dan minyak goreng. Sementara, beberapa barang yang justru mengalami penurunan harga, misalnya daging ayam ras, ketimun, pisang dan kacang panjang. Dari 43 kota yang dipantau, tercatat 41 kota mengalami inflasi, sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Manado sebesar 3,84 persen, sementara yang terendah terjadi di kota Palangkaraya 0,22 persen. Sebaliknya, kota Padang justru mengalami deflasi sebesar minus 0,90 persen dan Bandar Lampung minus 0,52 persen. Untuk bulan Januari 2003, Soedarti memperkirakan tingkat inflasi akan bergerak pada kisaran 1,6 hingga 2,4 persen. Hal ini berkaitan dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif telepon, dan tarif dasar listrik. Tidak akan bergerak jauh dari kisaran dua persen, katanya. Sapto Pradityo --- Tempo News Room

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

2 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

9 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

10 menit lalu

Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

11 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

12 menit lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

14 menit lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

15 menit lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

17 menit lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

17 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 menit lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya