Jumlah BUMN akan Dipangkas Dari 140 ke 125

Reporter

Editor

Minggu, 9 Desember 2007 09:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Jumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini mencapai 140 (satu di antaranya berupa Perum, yaitu LKBN Antara) akan dikurangi hingga tersisa 25 perusahaan. Selebihnya akan dilakukan penggabungan, likuidasi, akuisisi. Belum dipastikan kapan penyusutan itu berlangsung, namun kemungkinan semuanya akan tuntas hingga tahun 2025 nanti. Pengurangan tersebut dilakukan karena terlalu banyak jumlahnya BUMN.Sekretaris Kementerian Negara BUMN Muhammad Said Didu mengemukakan hal tersebut sewaktu berbicara di depan pengurus Forum Komunikasi BUMN Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilantiknya, Sabtu (8/12). BUMN yang tidak terlalu penting untuk negara akan dihapus, dikurangi dan mungkin lebih baik dikelola oleh swasta, ujarnya seraya menyebut telah melakukan penghapusan industri soda milik negara.Menurutnya, sebenarnya banyak BUMN yang mendapatkan keuntungan dari usahanya. Tetapi tahun 2006 lalu ada sekitar 31 perusahaan yang merugi, dan 2007 ini kemungkinan masih ada 15 perusahaan yang masih merugi. Kesemua perusahaan BUMN yang tidak memperoleh keuntungan tersebut, bukan karena tidak layak usaha tetapi disebabkan beban masa lalu.Ia menyebut BUMN yang masih mengalami kerugian adalah pabrik kertas dan yang terkait dengan subsidi PLN, juga KAI (Kereta Api Indonesia), DAMRI, Pelni yang tarifnya terlalu rendah. "Jadi BUMN itu bukan semata-mata rugi tetapi karena kebijakan pemerintah yang menentukan tarif. Seperti PLN itu biaya produksinya Rp 900 dijual Rp600 ya merugi," kata Said.Kalau pemerintah masih memberikan bantuan permodalan untuk mengatasi kesulitan keuangan BUMN, menurut Said ini wajar. Contohnya, Garuda yang harus dibantu pemerintah nelalui suntikan dana hingga Rp 1 triliun. Ia menyebut angka ini kecil dibanding uang pemerintah yang keluar Rp 600 triliun untuk kepentingan pengusaha swasta. "Beban negara dari kebangkrutan swasta besar sekali," ujarnya.Kalau dipertanyakannya gaji direksi BUMN lebih besar dibanding gaji presiden, Said Didu menunjuk gaji presiden Singapura lebih tinggi 20 persen dari swasta. "Yang salah itu gaji presiden Indonesia karena rendah," katanya. Ia menambahkan, tidak masuk akal kalau presiden Indonesia digaji Rp49 juta.Muhammad Said Didu yang selama dua tahun hingga 1999 pernah menjadi anggota DPR RI juga mengajak BUMN transparan dan bersih. Termasuk dalam hal penegakan hukum. Jangan karena tekanan pihak tertentu, menjadi takut sehingga ikut menjadi kotor karena mengatasnamakan kepentingan lain.Supriyantho Khafid/TNR

Berita terkait

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

9 hari lalu

Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.

Baca Selengkapnya

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

31 Januari 2024

Demo Kementerian BUMN, Serikat Pekerja Indofarma Curhat Pensiunan Belum Dibayar

Serikat Pekerja Indofarma curhat kalau pensiunan mereka belum dibayar.

Baca Selengkapnya

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

8 Januari 2024

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

Transformasi BUMN dikebut di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Empat puluh lima BUMN akan dipangkas jadi 40.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi dan Erick Thohir pada HUT ke-127 BRI

19 Desember 2022

Pesan Jokowi dan Erick Thohir pada HUT ke-127 BRI

Pencapaian luar biasa BRI berkat transformasi berkelanjutan yang terus dijalankan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN 80 Persen, Pendapatan Perusahaan Pelat Merah Tembus Rp 2.292,5 T

17 Oktober 2022

Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN 80 Persen, Pendapatan Perusahaan Pelat Merah Tembus Rp 2.292,5 T

Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan transformasi BUMN yang telah dilakukan sejak 2019 hingga kini telah mencapai 80 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

13 Juni 2022

Jokowi Teken PP Wajibkan Komisaris Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Rugi

Komisaris BUMN harus bertanggung jawab penuh apabila BUMN merugi

Baca Selengkapnya

Transformasi PLN Sukses Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah

8 Juni 2022

Transformasi PLN Sukses Cetak Laba Terbesar Sepanjang Sejarah

PLN meraih laba Rp13,17 triliun pada 2021. Catatan laba terbesar sepanjang sejarah PLN.

Baca Selengkapnya

HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia

17 Desember 2021

HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia

BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

25 Oktober 2021

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

Garuda Indonesia sempat didaulat sebagai 10 besar maskapai terbaik di dunia hingga akhirnya terancam ditutup karena terlilit utang.

Baca Selengkapnya

Dengan Transformasi BRIVOLUTION, BRI Ikuti Ajang INDI 4.0

12 Oktober 2021

Dengan Transformasi BRIVOLUTION, BRI Ikuti Ajang INDI 4.0

Transformasi BRI yang berfokus pada area digital dan culture terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BRI.

Baca Selengkapnya