Menteri Anton Sangsikan Efektifitas Ditjen Veteriner

Reporter

Editor

Kamis, 4 Oktober 2007 01:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertanian Anton Apriantono mempertanyakan desakan pembentukan Direktorat Jenderal Veteriner di departemenya. Bahkan, ia mengaku sangsi bahwa itu solusi yang baik."Apa itu solusinya, kan struktur bukan hanya di pusat. Tapi pasti kembali lagi ke daerah," katanya kepada Tempo ketika dihubungi kemarin di London, Inggris.Anton lantas menyerahkan persoalan penambahan eselon I itu kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. "Tanya kepada Menpan saja, lah. Apapun yang saya katakan pasti salah."Senin lalu, sekitar 300 aktivis Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) unjuk rasa di kantor Departemen Pertanian, Jakarta, untuk mendesakkan pembentukan direktorat jenderal veteriner. Aksi itu didukung oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Ketua IMAKAHI Iwan Berri Prima berpendapat, Balai Besar Penelitian Veteriner di Bogor masih berstatus eselon II di bawah Direktorat Jenderal Peternakan. Jika direktorat jenderal terbentuk, kebijakan tentang kesehatan hewan dapat ditetapkan segera. Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wiwiek Bagja membenarkan peran profesi kedokteran hewan belum optimal karena pengambil kebijakannya bukan dokter hewan. Namun, pembahasan usulan itu baru tuntas dibahas akhir Desember nanti. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Ato Suprapto mengatakan kendala yang menghambat pembentukan direktorat antara lain, departemennya mempunyai pejabat eselon I terbanyak dibanding departemen lainnya. "Kami memiliki 12 orang pejabat eselon I," ucapnya menjawab IMAKAHI.Sebelumnya, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Darminto menyatakan akan berjuang dengan jalur politik dan massa agar balai yang dipimpinnya tak berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Departemen Pertanian. Pernyataan keras ini disampaikan dalam sebuah acara di hadapan para peneliti Balai Besar Penelitian Veteriner pada 29 November 2006. Para staf peneliti di Balai Besar Penelitian Veteriner mengaku tak tahu menahu unjuk rasa IMAKAHI. Mereka pun mengaku tak pernah mengusulkan pembentukan direktorat jenderal veteriner.Staf Peneliti Mikrobiologi, Adin Priadi, menuturkan tanpa direktorat jenderal penanganan persoalan hewan juga bisa dioptimalkan. "Asal yang diberi wewenang menangani kasus kesehatan hewan betul-betul yang kompeten," ujarnya kepada Tempo Selasa lalu. Ia curiga desakan pembentukan direktorat veteriner hanya untuk gengsi. "Apakah jika ditjen ini terbentuk masalah itu akan segera selesai?"Adin bahkan menyatakan tak melihat urgensi pembentukan direktorat jenderal veteriner. Ia juga menyayangkan tindakan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia yang mendukung aksi IMAKAHI. Menurut dia, perhimpunan dokter hewan mengutamakan peningkatan kemampuan profesi anggotanya.Ia mengkhawatirkan ada unsur politis dalam desakan pembentukan direktorat jenderal veteriner. Jika desakan dikabulkan, akan ada penambahan dana, jabatan, dan proyek baru di Departemen Pertanian. Adin bahkan melihat ada persaingan antara bidang peternakan dan kedokteran hewan dalam penempatan jabatan di direktorat jenderal nantinya.Sahala Lumbanraja | Aguslia Hidayah

Berita terkait

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 menit lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

6 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

33 menit lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

35 menit lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

43 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

55 menit lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

1 jam lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

1 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya