Kerjasama Pertahanan Tak Akan Diratifikasi Sebelum Area Bravo Selesai

Reporter

Editor

Rabu, 29 Agustus 2007 21:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan Indonesia tak akan meratifikasi perjanjian kerjasama pertahanan dan ekstradisi dengan Singapura, sebelum pembahasan tentang daerah latihan yang disebut “area bravo” selesai. "Kita tak akan pernah memajukan ratifikasi paket tersebut jika pembahasan perjanjian pelaksanaan tentang area bravo belum selesai," kata Juwono dalam pesawat menuju Jakarta dari Malang, seusai mengunjungi Divisi infantri II Kostrad di Singosari, Malang, Jawa Timur, Rabu (29/08).Menurut Juwono, berdasarkan pembicaraan terakhirnya dengan Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda selaku penjuru dari negosiasi ini, ratifikasi terhadap dua perjanjian tersebut tidak mungkin dilakukan secara terpisah dan oleh satu pihak saja. "Paket perjanjian ini harus diajukan secara bersamaan oleh kedua negara," ujar Juwono. Demikan juga dengan apa yang disepakati antara Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada oktober 2005. "Jadi, posisinya sekarang, kalau yang satu tidak jadi maka yang satunya juga tidak," ujar juwono. Oleh karena itu, Menteri Luar Negeri kedua negara harus segera membawa masalah ini pada babak baru diplomasi, seperti diinstruksikan Presiden Yudhoyono.Mengenai waktunya, Juwono tidak bisa memberikan kepastian karena semua tergantung pada proses diplomasi kedua negara. Di lain pihak, Juwono merasa optimistis perjanjian pertahanan ini akan terselesaikan dan diratifikasi pada 2008. "Saya yakin itu pasti," kata Juwono. Proses ratifikasi pejanjian kerjasama pertahanan kedua negara terhambat karena Singapura belum sepaham tentang penerjemahan terhadap pasal 6 perjanjian itu. Pasal ini menyatakan bahwa perjanjian pertahanan harus diatur lebih rinci dalam peraturan pelaksanaan. "Masih ada harapan bahwa pasal 6 bisa kita sesuaikan dengan keinginan kita," kata Juwono. “Bahwa daerah latihan harus diatur bersama-sama oleh kedua beluh pihak, bukan oleh pihak Singapura saja.” Titis Setianingtyas

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

15 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

3 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

9 Maret 2021

Singapura dan Indonesia Perbarui Perjanjian Investasi Bilateral

Singapura merupakan negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$ 43,2 miliar (Rp 621,9 triliun) dari 2016 sampai 2020.

Baca Selengkapnya

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

3 Oktober 2018

Gempa Palu Donggala, Ini Rincian Bantuan Kemanusiaan Singapura

Singapura dikonfirmasi negara yang akan mengirimkan bantuan untuk membantu korban bencana gempa Donggala dan tsunami di Palu atau gempa Palu Donggala.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

19 Juli 2018

Jokowi Bertemu Deputi, Bahas Pertemuan dengan PM Singapura

Perdana Menteri Singapura akan bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya