TEMPO.CO, Jakarta - Produsen rokok asal Tokyo, Japan Tobacco Inc, resmi mengakuisisi atau membeli seluruh saham PT Karyadibya Mahardhika dan PT Surya Mustika Nusantara yang nilainya mencapai US$ 677 juta atau sekitar Rp 9 triliun.
Langkah itu menjadi cara Japan Tobacco menjajaki bisnis tembakau Indonesia yang menempati urutan kedua terbesar di dunia, setelah Cina, dengan penjualan mencapai 316,1 miliar batang pada 2016.
“Termasuk utang kedua perusahaan itu, nilai kesepakatannya adalah US$ 1 miliar,” begitu bunyi pernyataan pers Japan Tobacco, dikutip dari laman Reuters, Jumat, 4 Agustus 2017.
PT Karyadibya Mahardhika sendiri diketahui sebagai salah satu produsen rokok keretek Indonesia yang berdiri sejak 2007. Produknya pun beragam, seperti Apache, Absolute Mild, Absolute Mild Menthol, Absolute Ruby, Minna International, Minna Barokah, Extreme Mild, Extreme Mild Menthol, Bheta, dan varian lain.
Adapun PT Surya Mustika Nusantara adalah distributor merek Apache dan Extreme yang diproduksi Karyadibya Mahadhika.
Transaksi pembelian saham tersebut direncanakan selesai pada kuartal Oktober-Desember 2017. “Sambil menunggu kejelasan regulasi,” ujar pihak Japan Tobacco.
Japan Tobacco pun melirik dominasi penjualan rokok keretek hasil campuran tembakau dan cengkih di Indonesia. Mayoritas produk Japan Tobacco sendiri adalah rokok konvensional, atau dikenal sebagai rokok putih.
"Kesepakatan ini akan memberi skala dan kehadiran langsung Grup JT di pasar rokok keretek, di Indonesia.”
Seiring rencana mengembangkan bisnis di pasar tembakau kawasan Asia yang tengah berkembang, Japan Tobacco tengah mengincar perusahaan rokok asal Filipina, yaitu Filipina Mighty Corp Ltd. Kedua pihak sudah dalam tahap pembicaraan jual-beli aset.
REUTERS | YOHANES PASKALIS PAE DALE