TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono meninjau perkembangan jalan tol Medan-Binjai di kawasan Helvetia, Medan.
Dalam peninjauan itu, Basuki didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalili, dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Para pejabat melihat pengerjaan sejumlah infrastruktur yang dikerjakan PT Hutama Karya.
Baca: Menteri PU Usulkan 57 Proyek Strategis Rp 300 Triliun
Usai peninjauan, Basuki mengatakan progres pembangunan jalan tol Medan-Binjai tersebut sebenarnya mengalami kemajuan yang cukup baik. Namun, dia menyebutkan kendala dalam penyelesaian karena sejumlah lahan belum dibebaskan.
"Progresnya tergantung pembebasan lahan. Kalau pembebasan lahannya cepat, pembangunannya juga cepat," ucapnya, Rabu 5 April 2017. Karena itu, pihaknya membawa sejumlah menteri terkait yang diyakini dapat mendukung percepatan pembebasan lahan yang dibutuhkan.
Baca: Menteri PU: Studi Tanggul Laut Tentukan Masa Depan
"Tidak tanggung-tanggung, banyak menteri datang khusus untuk mempercepat pembebasan lahan," ujar Basuki.
Kejaksaan Agung dan Kejati Sumatera Utara juga mendukung pelaksanaan di lapangan dengan mengeluarkan enam legal opini agar pembebasan lahan semakin mudah dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Meskipun masih ada lahan yang belum dibebaskan, pihaknya akan terus menggenjot pengerjaan ruas tol itu sehingga dapat digunakan untuk arus mudik dan balik pada Lebaran 2017.
"Kalau 2018, kita yakin selesai. Ini kita mau mengejar yang mudik supaya tidak macet," katanya.
Pembangunan jalan tol Medan-Binjai itu terdiri daro tiga seksi yakni Seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia yang telah terealisasi 16,715 persen. Seksi 1 itu ditargetkan selesai pada Oktober 2017, sedangkan operasionalnya ditargetkan Desember 2017.
Kemudian, Seksi 2 Helvetia-Sei Semayang yang telah mencapai 80,32 persen. Seksi 2 ditargetkan selesai pada April 2017 dam dioperasionalkan pasa Juni 2017.
Sedangkan Seksi 3 Sei Semayang-Binjai telah mencapai 86,33 persen yang ditargetkan selesai pada April 2017 dak dioperasionalkan pada Juni 2017.
ANTARA