TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan meresmikan bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, besok. Proyek yang digagas oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) itu ditujukan untuk mengurai kemacetan lalu lintas di daerah penyangga menuju kawasan ibukota.
Baca : Jasa Raharja Naikkan Santunan Kecelakaan Dua Kali Lipat
Budi berujar, bus JR Connexion akan menjadi angkutan pemukiman. Warga yang berdomisili di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bisa memanfaatkan transportasi tersebut menuju Jakarta. Bus tersebut dapat menjadi alternatif bagi masyarakat sehingga mereka beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"BPTJ melakukan riset di mana masyarakat berharap adanya angkutan umum yang nyaman yang langsung ke tempat tujuan," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Februari 2017.
Selama ini, menurut Budi, porsi angkutan umum hanya sebesar 14 persen. Kementerian Perhubungan menargetkan porsi angkutan umum mencapai 40 persen pada 2019 agar keinginan publik untuk menggunakan kendaraan umum meningkat. Dengan begitu, kata Budi, angka kemacetan akan jauh berkurang.
Baca : 14 Februari, KAI Bagi Coklat Gratis di Stasiun Gambir
Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga mengatakan, berdasarkan survei BPTJ, antusiasme masyarakat Jabodetabek untuk berpindah ke angkutan umum cukup tinggi. Menurut dia, masyarakat akan beralih ke angkutan umum asalkan sarana transportasi yang ada memadai dan nyaman. "Hal ini yang memang menjadi prioritas pelayanan bus JR Connexion."
Interior bus JR Connexion, Elly menuturkan, sangat ekslusif. Kapasitas penumpang juga hanya sebesar jumlah bangku yang tersedia. Selain itu, tidak ada alat pegangan untuk penumpang yang berdiri. "Belum lagi, tarifnya relatif terjangkau, Rp 20-25 ribu per orang," ujar Elly.
Bus JR Connexion akan berangkat dari pemukiman seperti Grandwisata (Bekasi), Bintaro Jaya (Bintaro), Bumi Serpong Damai (Serpong), Zam-Zam Park (Bogor), dan Kota Wisata (Cibubur). Bus ini hanya akan berhenti di pusat-pusat kota di Jakarta, seperti di FX Senayan, Blok M, dan kawasan Sudirman. Untuk pengoperasian awal, akan tersedia 17 armada bus.
ANGELINA ANJAR SAWITRI