TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengandalkan dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lagi untuk membebaskan lahan proyek jalan tol tahun ini. Sebab, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)—lembaga pemerintah untuk pembebasan lahan—hanya menganggarkan Rp 13 triliun untuk pembebasan lahan, kurang dari kebutuhan yang mencapai Rp 28,286 triliun.
“Dana talangan dari BUJT bisa ditambah lagi,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, di kantornya, Senin, 30 Januari 2017.
Baca: PT Pembangunan Perumahan Raup Kontrak Baru Rp 4,3 Triliun
Sepanjang 2016, pemerintah telah menghimpun dana talangan sebesar Rp 32,59 triliun, yang berasal dari 28 BUJT (perusahaan swasta). Dana talangan itu telah terpakai Rp 14,352 triliun, yang mencakup Rp 5,468 triliun untuk pembebasan lahan jalan tol Trans-Jawa, Rp 4,293 triliun untuk jalan tol Jabotabek, Rp 2,362 triliun untuk Trans-Sumatra dan lainnya, Rp 884,322 miliar untuk jalan tol non-trans, serta Rp 1,524 miliar untuk jalan tol non-proyek strategis nasional.
Pada tahun ini, menurut Herry, BPJT meminta izin kepada Kementerian Keuangan untuk menggunakan dana talangan itu. ”Suratnya sedang disiapkan,” ujarnya.
Baca: Pelindo I Siapkan Belanja Modal Rp 2,6 T untuk Kuala Tanjung
Pada pertengahan bulan ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan anggaran untuk pembebasan lahan proyek jalan tol pada 2017 masih kurang Rp 15 triliun.
Kementerian berencana menggunakan sisa penghematan dari tender-tender proyek untuk menambal kekurangan dana LMAN. Kementerian juga bakal mengusulkan kekurangan tersebut bisa dianggarkan oleh LMAN dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. “Kami akan minta tambahan ke LMAN. Sebab, semua pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional ada di sana,” kata Basuki.
Baca: Enam F16 Gelar Patroli di Selat Malaka Selama Sebulan
Tambahan dari APBN-P 2017 bisa menjadi opsi menambah duit ganti rugi lahan jalan tol. Namun, sementara ini, Kementerian Pekerjaan Umum masih mengandalkan dana dari LMAN dan sisa dana talangan 2016 sebesar Rp 18,24 triliun.
Kendati anggaran pembebasan lahan masih kurang, BPJT menargetkan panjang jalan tol baru yang sudah bisa dioperasikan mencapai 392 kilometer. Di antaranya Medan-Binjai seksi 2 dan 3 sepanjang 10,44 kilometer dari Binjai-Helvetia, Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer, serta jalan tol lain di Jawa.
Jalan tol terbaru yang akan beroperasi pada awal tahun ini adalah ruas Bawen-Salatiga, bagian dari jalan tol Semarang-Solo. Jalan tol sepanjang 17,6 kilometer tersebut ditargetkan akan beres pada Maret mendatang.
KHAIRUL ANAM