TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada kuartal III 2016 membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,98 triliun. Laba bersih tersebut mengalami penurunan sebesar 8,42 persen dibandingkan kuartal III 2015 yang mencapai Rp 3,42 miliar.
Berdasarkan rilis laporan keuangan yang dipublikasikan (unaudited) dari emiten berkode saham SMGR itu pada Jumat, 28 Oktober 2016, penurunan laba tidak terlepas dari pendapatan perseroan yang turun sebesar 0,16 persen menjadi Rp 19,08 miliar. Sebelumnya pada September 2015 perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 19,11 miliar.
Menyesuaikan pendapatan yang menurun, perseroan menekan beban pokok pendapatan lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar 0,79 persen menjadi Rp 11,5 miliar. Pada kuartal III September 2015 beban pokok pendapatan SMGR tercatat sebesar Rp 11,6 miliar.
Di samping itu, sejak Desember 2015 hingga September 2016 aset perseroan meningkat sebesar 6,4 persen menjadi Rp 40,59 miliar, dari Desember tahun lalu sebesar Rp Rp 38,1 miliar.
Jumlah aset tersebut terdiri dari liabilitas perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang sebesar Rp 12,10 miliar, serta ekuitas perusahaan yang hingga September 2016 tercatat sebesar Rp 28,49 miliar.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Semen Indonesia resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten pertama yang menjual saham ke umum melalui penawaran umjm saham perdana (IPO) pada 8 Juli 1991. Berdasarkan data resmi di BEI, hingga saat ini kapitalisasi pasar Semen Indonesia telah mencapai Rp 59,17 triliun.
DESTRIANITA