TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyatakan telah terjadi kerusuhan dan penganiayaan oleh sejumlah orang tak dikenal terhadap pekerja Pertamina di area filling point terminal bahan bakar minyak (TBBM) Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat. Kerusuhan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa, 7 Juni 2016, pukul 13.15 WIB.
“Obvitnas merupakan aset yang dikelola Pertamina dan dilindungi negara berdasarkan regulasi,” ujar Wianda melalui siaran pers, Rabu, 8 Juni 2016.
Wianda menjelaskan, kasus ini bermula saat operation head TBBM Teluk Kabung memeriksa ke lapangan dan menemui orang yang tidak dikenal tanpa identitas pada pukul 13.00 WIB. OH mengusir keluar orang tersebut karena yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan identitasnya.
OH yang tengah mengusir orang tak dikenal itu mendapatkan perlawanan dari orang tersebut. Namun kemudian orang itu ditangkap petugas keamanan.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 13.15 WIB, sekumpulan orang tidak dikenal datang menyerbu filling shed. Massa menyerang dan menganiaya OH.
Karena itu, kini Pertamina memutuskan menutup operasi TBBM Teluk Kabung. “Kami tutup sampai ada jaminan keamanan dan tindakan hukum yang tegas terhadap para pelaku,” ucap Wianda.
Wianda menuturkan saat itu operasional penyaluran mobil tangki dan kegiatan kapal Pertamina juga dihentikan seluruhnya. Hingga kemarin, TBBM Teluk Kabung belum beroperasi karena masih menunggu situasi lebih kondusif.
BAGUS PRASETIYO