TEMPO.CO, Jakarta - Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto memprediksi, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR) masih sangat gradual. Handy memperkirakan, FFR akan naik dua kali sepanjang tahun ini.
"FFR pada 2017 akan naik 50 basis poin menjadi 1,25 persen. Dengan begitu, treasury yield Amerika akan naik, dari 2,4 persen pada 2016 menjadi 2,6 persen atau naik 20 basis poin pada 2017," kata Handy dalam konferensi persnya di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Menurut Handy, kondisi ekonomi global masih menunjukkan pelemahan. Berdasarkan prediksi Bloomberg, FFR juga akan naik dua kali sepanjang tahun ini. "Ini inline dengan ekspektasi market. Kalau memang naik dua kali, tidak ada perubahan signifikan. Market jadi tidak kaget," ujarnya.
Handy menilai, Bank Sentral Uni Eropa atau European Central Bank dan Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan akan tetap mempertahankan suku bunganya yang rendah. "Ini salah satu katalis kenapa FFR tidak perlu naik buru-buru. Di negara lain, suku bunga rendah masih berlanjut," tuturnya.
Karena itu, menurut Handy, treasury yield Amerika juga tidak akan mengalami perubahan yang signifikan karena pertumbuhan ekonomi di Eropa dan Jepang masih lemah. "Kalau di negara lain masih struggling dengan pertumbuhan, keputusan mereka untuk menaikkan suku bunga masih jauh."
ANGELINA ANJAR SAWITRI