TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki perdagangan hari ini, Selasa, 17 Januari 2017, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung mengalami konsolidasi dalam rentang terbatas berpeluang menguat.
Analis dari PT First Asia Capital, David Sutyanto, menyatakan perdagangan hari ini akan dipengaruhi sentimen kenaikan peringkat saham Indonesia menjadi netral dari sebelumnya underweight oleh JP Morgan, yang kemarin juga menjadi sentimen positif di pasar.
Pasar juga mulai mengantisipasi rilis laba sejumlah emiten sektoral yang diperkirakan mencatatkan pertumbuhan laba di atas perkiraan terutama ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2016 lalu.
Baca : IHSG Melemah Tipis 2,97 Poin
"IHSG diperkirakan bergerak di level support 5.250 hingga resisten di 5.310 berpeluang rebound setelah enam sesi perdagangan tutup di teritori negatif," kata David dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Januari 2017.
Pergerakan IHSG pada perdagangan Senin kemarin kembali ditandai dengan koreksi di akhir sesi setelah hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori positif dalam rentang terbatas.
IHSG akhirnya tutup flat atau koreksi tipis 2,97 poin (0,05 persen) di 5.270. Arus dana asing masih terlihat keluar dengan penjualan bersih asing Rp 184,5 miliar. IHSG kemarin sempat menguat 18 poin merespons data ekspor Desember 2016 yang mencatatkan pertumbuhan 1,99 persen secara bulanan (MoM) dan 15,57 persen secara tahunan (YoY) mencapai US$ 13,77 miliar atau tertinggi bulanan sejak Januari 2015.
Namun sentimen pasar lebih terimbas koreksi yang terjadi di sejumlah pasar saham Asia terutama dipicu kekhawatiran persiapan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang kemarin berada di Rp 13.354 atau melemah 0,34 persen. Saham-saham perbankan menjadi faktor penekan IHSG kemarin.
Baca : Tarik Minat Emiten Daerah, Cara Pendaftaran IPO Dipermudah
Sementara Bursa Wall Street tadi malam bergerak sideways cenderung menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi tipis 0,03 persen di 19.885. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,1 persen dan 0,48 persen di 2.274 dan 5.574.
Penguatan indeks S&P teruatama dipicu saham perbankan menyusul respons atas rilis laba sejumlah emiten bank seperti JP Morgan, Bank of America, dan PNC Financial mencatatkan laba 2016 di atas proyeksi sebelumnya.
Sedangkan harga minyak mentah tadi malam terkoreksi tipis 0,5 persen di level US$ 52,27 per barel dan harga emas menguat 0,54 persen di level US$ 1202,60 per t.oz l, mengindikasikan kekhawatiran pasar atas pelaksanaan kebijakan ekonomi Presiden AS, Donald Trump. Selain itu harga komoditas logam seperti nikel, timah, aluminium, dan baja di London tadi malam juga mengalami koreksi.
DESTRIANITA