TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini menerima puluhan investor yang terlibat pembangunan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt. Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta para kontraktor menjelaskan target pembangunan mereka.
Bahkan, kepada beberapa target yang dianggap terlalu lama, Jokowi meminta untuk dipercepat. Salah satunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Patuha, Jawa Barat. Saat ditanya Jokowi, salah satu kontraktor menjelaskan perusahaannya akan merampungkan pembangunannya pada 2019.
Mendengar penjelasan itu, Jokowi pun meminta untuk mempercepat pembangunan. "Lama banget, coba paling lama akhir 2018," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015. Kontraktor tersebut pun menyanggupi permintaan Jokowi.
Proyek yang juga diminta untuk dipercepat penyelesaiannya oleh Jokowi adalah pembangkit listrik di Batang. Pengembang proyek menjelaskan pembangkit itu diperkirakan baru rampung pada Maret 2020. "Harus maju, selesai 2019 ya, kalau kerja siang malam," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, masalah utama pembangunan proyek listrik di Batang sejak dulu adalah pembebasan lahan. Bahkan proyek itu sempat mangkrak 4 tahun. "Kemudian tokoh-tokoh di sana saya ajak makan siang untuk menyelesaikannya."
Jokowi mengaku terus memantau perkembangan megaproyek setrum ini. Dia meminta kepada para pengembang benar-benar menepati janjinya. "Ini saya catat semua, nanti kalau waktunya akan saya cek lagi," ujarnya. Jika ada hambatan, dia meminta para pengembang mengadu kepada menteri. "Kalau masih tak selesai, bisa langsung menghadap saya. Jangan kayak dulu-dulu, saya tak mau. Kita ini dikejar oleh rakyat."
FAIZ NASHRILLAH