TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan akan cenderung melemah karena kondisi pasar yang jenuh beli. Berbeda dengan indeks, beberapa saham justru diprediksi akan mengalami penguatan.
Analis dari LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan pergerakan positif saham-saham tersebut umumnya karena kinerja yang memang sedang dalam teritori positif. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, “Diharapkan bisa menguji angka psikologis di level 21.000 pekan depan,” kata Lucky, Ahad, 1 Maret 2015.
Pada perdagangan sebelumnya, saham UNTR ditutup pada harga Rp 20.750 per lembar. Angka itu naik 750 poin atau 3,75 persen, dan tercatat sebagai level terbaik sejak 200 hari terakhir perdagangannya. Kinerja positif pekan lalu diperkirakan akan berimbas baik pada perdagangan minggu pertama bulan ini.
Serupa dengan UNTR, dampak kinerja positif saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) pekan lalu juga akan berimbas pada pekan depan. Ditutup menguat 30 poin pada level 3.150 di perdagangan akhir pekan, saham MNCN diperkirakan akan menyentuh kisaran 3.200 pekan depan.
Saham lain yang diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif adalah PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP). Perusahaan perkebunan ini pada penutupan perdagangan minggu lalu menguat 45 poin atau 2,45 persen di level 1.880. Kinerja sektor perkebunan secara umum yang mengalami tren positif, menurut Lucky, disebut sebagai salah satu sentimen utamanya. “Saham LSIP diprediksi akan menguji level 2.000.”
Namun pergerakan positif beberapa saham tersebut tampaknya berkebalikan dengan kinerja sektor keuangan, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Bank pelat merah tersebut sudah menguat lama pekan lalu. Pekan depan diperkirakan menjadi momentum pelemahan dengan banyaknya aksi ambil untung. “Targetnya pekan depan di kisaran 12.500,” kata Lucky.
FAIZ NASHRILLAH