TEMPO.CO, Subang - Puluhan ribu ton beras produksi Subang, dikirim ke sejumlah daerah Jawa Barat lainnya yang kekurangan stok pengadaan beras. "Total beras yang kami move out, sebanyak 10 ribu ton," kata Kepala Subdivre Bulog Subang Deddy Supriyadi saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa, 17 Februari 2015.
Adapun perincian pengirimannya, 7.000 ton melalui Bulog Divre Cianjur, untuk mengisi stok Kabupaten Cianjur serta Kota dan Kabupaten Sukabumi. Dan, 3.000 ton lainnya, disuplai ke Bulog Subdivre Bogor, untuk memenuhi kebutuhan stok Kota dan Kabupaten Bogor, juga Kota Depok.
Pengiriman untuk Bulog Bogor sudah dilakukan sejak pekan lalu. "Tiga hari lagi selesai semua," ujar Deddy. Sedangkan untuk pengiriman ke Bulog Cianjur akan dilakukan mulai pertengahan Maret 2015.
Deddy mengungkapkan stok beras kualitas medium raskin yang kini masih tersimpan di gudang-gudang Bulog Subang, tercatat masih 14 ribu ton dan cukup buat persediaan hingga lima bulan ke depan. "Jadi, stok buat Subang sendiri sangat aman," kata Deddy.
Deddy menjelaskan, penyerapan beras produksi petani Subang oleh Bulog sampai tahun 2014, baru mencapai 15 persennya. Sisanya dijual petani ke pasar bebas, terutama untuk mengisi Pasar Cipinang, Jakarta.
Bupati Subang Ojang Sohandi memastikan surplus beras produksi daerahnya akan terus melimpah. Tahun 2014, produksi gabah kering giling yang hanya 1,1 juta ton saja surplusnya cukup lumayan.
"Apalagi, pada musim 2015, kami menargetkan produksi gabah kering giling sampai 1,6 juta ton, surplusnya pasti akan melimpah," ujar Ojang. Ia mengaku senang, sebab, Subang sebagai salah satu basis pangan Jawa Barat dan nasional, sudah bisa menyuplai ke daerah lain yang kekurangan.
NANANG SUTISNA