TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyesalkan masih beroperasinya kapal Landing Craft Tank (LCT) pada trayek Bojanegara-Bakauheni. Gapasdap khawatir beroperasinya LCT akan menciptakan iklim usaha yang tidak sehat.
Ketua Umum Gapasdap, Sjarifuddin Mallarangan, mengatakan kapal LCT sebenarnya adalah kapal barang untuk mengangkut alat-alat berat. Kenyataannya, di dermaga Bojanegara yang berjarak tak lebih dari 1 kilometer dari pelabuhan Merak, kapal LCT digunakan untuk mengakut truk sekaligus penumpang. "Kapal LCT tidak diperuntukan untuk kegiatan penyeberangan yang mengangkut penumpang sekaligus, tapi mengapa Kementerian Perhubungan memberi izin," kata dia di kantor Gapasdap, Menteng, Jakarta Selasa 20 Januari 2015. (Baca:Pelayaran Tutup, PT ASDP Rugi Rp 150 Juta per Hari)
Sjarifuddin mengingatkan maklumat pelayaran yang dikeluarkan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 25/DK/11-13 tanggal 11 November 2013. Maklumat itu melarang pengoperasian LCT untuk kegiatan mengangkut penumpang. "Kenyataannya mengapa masih diizinkan," katanya. Wakil Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo, mengatakan beroperasinya LCT telah menciptakan iklim usaha yang tidak kondusif yang dikhawatirkan berdampak pada aspek keselamatan. "LCT sangat tidak layak untuk mengangkut orang. Kapal ini jauh berada di bawah standar keselamatan," kata dia.
Lagipula, kata Khoiri, beroperasinya kapal LCT tidak memenuhi standard pelayanan minimum seperti yang diberlakukan pada kapal fery. Tarif mereka tidak ada aturan sehingga bisa nego dengan sopir truk, LCT juga bisa 'ngetem' hingga muatannya penuh. Ini berbeda dengan kapal fery yang dalam jangka waktu tertentu harus tetap berangkat, meskipun muatan tidak penuh. (Baca:(Baca:Cuaca Buruk, Pelayaran Fery di NTT Ditutup))
AMIRULLAH
Terpopuler:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?
Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris
Bob Sadino Dimakamkan di Samping Istrinya