Sebaliknya, kata Agus, SPBU yang belum menerapkan pembatasan masih lebih banyak. Bahkan, di seluruh DIY, baru tiga SPBU yang sudah menerapkan uji coba pembatasan, yakni di Yogyakarta, Gunung Kidul, dan Bantul. “Kemarin ada SPBU yang melayani solar hingga jam 9 malam di perbatasan,” kata Agus. (Baca:Penjualan Solar Tujuh SPBU di Bogor Tak Dibatasi)
Dia menyesalkan kebijakan pemerintah soal pembatasan solar subsidi yang dinilainya abu-abu lantaran belum ada petunjuk pelaksanaannya. Dampak pembatasan tersebut juga berimbas pada operasional bus-bus malam.
Dia mencontohkan bus malam dari Yogyakarta berangkat pagi dalam kondisi tangki penuh. Ketika sampai Lampung, bus akan kesulitan mengisi solar karena ada pembatasan. Sedangkan selepas pukul 18.00, solar yang dijual adalah Pertamina Dex yang harganya mencapai Rp 12.800 per liter, amat jauh dibanding harga yang disubsidi senilai Rp 5.500 per liter.
“Kami menolak pembatasan. Daripada menaikkan tarif, lebih baik pemerintah menaikkan harga solar. Itu lebih memberi kepastian,” kata Agus.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Terpopuler:
Polisi Tolak Laporan Fadli Zon Soal Ketua KPU
Sidang MK, Prabowo Bakal Pidato Soal Kecurangan
400 Advokat Prabowo Versus 200 Pengacara Jokowi
Ainun Najib: Next Project, Kawalpilkada.org
Jelang Sidang di MK, KPU Dapat Penghargaan
Gerindra: Pansus Pilpres Setelah 15 Agustus