TEMPO.CO, Jakarta - Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) membeli mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi sebanyak satu miliar bilyet. Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan dengan pembelian mesin kertas baru ini, ia menargetkan tahun ini bisa mencetak uang kertas sebanyak 6,4 miliar bilyet dan 1,9 juta keping uang logam.
“Tahun lalu kan 5,4 miliar bilyet, sekarang tambah satu miliar," kata dia kepada wartawan saat buka puasa bersama di restoran Sari Kuring, 3 Juli 2014.
Prasetio menuturkan mesin baru tersebut bakal didatangkan dari Jepang. Kemungkinan mesin akan datang pada akhir September atau awal Oktober mendatang.
Ia menjelaskan sistem operasi perusahaan mempunyai sembilan lini, tapi tak semua berjalan dengan normal dan efektif. Rata-rata yang dapat beroperasi secara efektif hanya lima hingga enam lini. "Pokoknya satu lini (mencetak) satu miliar bilyet," ujarnya.
Prasetio menjelaskan bahan baku pembuatan uang, terutama kertas security, diperoleh dari impor. Menurut dia, perusahaan tengah melengkapi portofolio anak perusahaan mereka, PT Kertas Padalarang, agar menjadi produsen kertas security.
Dengan proyeksi pencetakan uang tersebut, Peruri menargetkan pendapatan naik menjadi Rp 2,5 triliun pada tahun ini, dari Rp 2 triliun pada 2013. Sedangkan laba bersih, dia menargetkan sekitar Rp 200 miliar.
DEWI SUCI RAHAYU
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu